Jawa Pos

Ngeri-Ngeri Hukum, Sedap Infrastruk­tur

-

JAKARTA – Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo memberi judul buku ketujuhnya NgeriNgeri Sedap. Frasa tersebut adalah salah satu celetukan khas mantan politikus Partai Demokrat almarhum Sutan Bhatoegana. Bambang yang merupakan politikus Golkar mengakui bahwa judul itu dipakai demi mengenang Sutan.

Kemarin (10/9) Bambang meluncurka­n buku karyanya tersebut bertepatan dengan ulang tahunnya ke-55. Peluncuran itu menjadi spesial karena dihadiri sejumlah pimpinan lembaga hukum yang menjadi mitra Komisi III DPR. Mulai Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Jaksa Agung HM Prasetyo, Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin, hingga Ketua Komisi Yudisial Aidul Fitriciada Azhari. Sejumlah kolega anggota dewan dan pimpinan DPP Partai Golongan Karya juga datang.

Bambang menyatakan sudah mengundang pimpinan KPK, tetapi tidak ada yang bisa hadir. Padahal, dalam buku Bambang, Ketua KPK Agus Rahardjo memberikan testimoni. ’’Saya masih say hello dengan KPK karena ini tidak ada hubungan personal. Kami sedang ngurus negara, bukan bercinta, gak perlu pakai perasaan,’’ kata Bambang.

Pria yang juga pernah menekuni dunia jurnalisti­k itu menjelaska­n alasan pemberian judul NgeriNgeri Sedap pada bukunya. Selain mengenang sosok Sutan Bhatoegana yang meninggal pada 19 November tahun lalu, frasa tersebut merepresen­tasikan kondisi tanah air saat ini.

’’Ngeri-ngeri misalkan ada masalah SARA yang mencuat di pilkada, tapi ada sedapnya terkait dengan pembanguna­n infrastruk­tur. Termasuk isu hukum 15 tahun KPK berdiri, tapi nyatanya belum bisa menekan korupsi,’’ ujar legislator Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut.

Sementara itu, Tito Karnavian memuji sosok Bambang sebagai politikus langka karena memiliki kemampuan serbabisa. Bambang dinilai bukan hanya sebagai pembicara yang baik, tetapi juga penulis dan pendengar yang baik. ’’Pas kami berbicara di rapat, beliau tidak pernah memotong, dengarkan terus,’’ ungkap Tito.

Buku Ngeri-Ngeri Sedap, kata Tito, juga menunjukka­n wawasan Bambang. Bukan hanya isu hukum, dalam buku setebal 576 halaman tersebut, Bambang juga menuliskan isu ekonomi dan sosial budaya. ’’Ini keleluasaa­n wawasan Mas Bambang yang membuat saya takut. Untungnya, beliau punya interperso­nal skill yang baik,’’ tutur Tito. (bay/c14/fat)

 ?? IMAM HUSEIN/JAWA POS ?? PRODUKTIF: Bambang Soesatyo dan bukunya yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap di Jakarta kemarin.
IMAM HUSEIN/JAWA POS PRODUKTIF: Bambang Soesatyo dan bukunya yang berjudul Ngeri-Ngeri Sedap di Jakarta kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia