Jawa Pos

Deg-degan karena Race Berstandar Internasio­nal

Peserta Manado Post Road to Jawa Pos Fit Manado 2017 yang mengejar target personal best akan dimudahkan dengan kehadiran pacer. Bakal ada sebelas pacer dari Indorunner­s Manado yang siap memandu peserta selama race.

-

DENGAN adanya pacer, runner akan lebih mudah mengontrol kecepatan. Sebab, pacer-pacer itu bakal berlari secara konstan sejak flag-off hingga finish line.

Pacer 60 menit, misalnya, bakal berlari dengan pace 6 menit per kilometer untuk kategori 10K. Pelari yang ingin finis lebih cepat daripada satu jam harus finis di depan pacer 60 menit tersebut.

Sebelas pacer itu terdiri atas empat pacer 10K dan tujuh pacer 5K. Mereka adalah para pelari dari komunitas Indorunner­s Manado. Komunitas yang memiliki base

camp di kawasan Mega Mall Manado itu memiliki 40 orang anggota. ’’Kami adalah komunitas yang diperuntuk­kan pekerja. Terutama yang tidak ada waktu untuk lari pagi,’’ ujar kapten Indorunner­s Manado Gracey Wakary.

Anggotanya terdiri atas berbagai macam latar belakang. Mulai PNS, wiraswasta, dokter, hingga ibu rumah tangga. Gracey mengatakan, timnya memiliki jadwal latihan bersama setiap Selasa pukul 18.30 dan Sabtu pukul 06.00. Untuk persiapan mengawal Manado Post Road to Jawa Pos Fit Manado 2017 pada 16 September mendatang, timnya lebih mempersiap­kan latihan fokus bagi sebelas pacer yang akan bertugas sesuai dengan

pace masing-masing. ’’Setiap latihan pada Sabtu, kami langsung berfokus di masingmasi­ng pace kami. Beberapa pacer yang turun memang sudah biasa ikut race skala nasional maupun internasio­nal,’’ kata Gracey.

Menurut dia, timnya mempriorit­askan memandu pelari pemula yang jumlahnya masih banyak di Manado. ’’Biasanya, kalau ada

event race seperti ini, paling hanya menggunaka­n stopwatch biasa. Sedangkan besok ( event JP Fit) menggunaka­n timing chip. Jadi kami juga sekaligus mengedukas­i para peserta,’’ katanya.

Race Manado Post Road to Jawa Pos Fit Manado 2017 juga menjadi debut sebagian pacer dari Indorunner­s Manado. Setidaknya di antara sebelas pacer itu, tujuh orang baru pertama menjadi pacer. Salah seorang di antara mereka, Djuanda, anggota TNI-AU. Dia menjadi pacer untuk kategori 5K.

Djuanda telah melakukan persiapan khusus dengan menambah porsi latihan. Selain latihan rutin pada Selasa dan Sabtu, dia rajin melakukan core training dan in

terval run. ’’ Core training bermanfaat untuk menguatkan otot perut. Biasanya saya memperbany­ak plank,’’ katanya. Untuk interval

running, dia melakukan dua kali seminggu. ’’Bagi saya, susahnya adalah mengontrol pace lari. Sebab, kalau lomba, saya pasti ingin cepat selesai, ingin buat personal best. Kalau menjadi pacer, harus sabar dengan pace yang sudah kami pilih,’’ kata Djuanda.

Leli Sagita Tjong juga akan merasakan pengalaman pertama menjadi pacer Sabtu nanti. Khusus menghadapi event yang diadakan

Jawa Pos dan Manado Post itu dia menambah latihan dengan gym. ’’Kebetulan saya sekaligus persiapan ikut Jakarta Maraton 29 Oktober mendatang,’’ kata Leli.

Menurut Leli, porsi latihan tambahan yang biasanya 3K sekarang menjadi 5K. Kalau long run biasa 10 K, sekarang menjadi 15K.

Leli yang merupakan ibu tiga anak tertarik menjadi pacer karena ingin menjadi penyemanga­t untuk ibu-ibu yang sudah memiliki anak dan berusia berkepala empat, namun tetap hidup sehat dengan cinta olahraga. (nic/c4/tom)

 ??  ?? TES RUTE: Para pelari yang menjadi pacer Manado Post Road to Jawa Pos Fit Manado 2017 mencoba trek di atas Jembatan Ir Soekarno yang menjadi ikon Kota Manado.
TES RUTE: Para pelari yang menjadi pacer Manado Post Road to Jawa Pos Fit Manado 2017 mencoba trek di atas Jembatan Ir Soekarno yang menjadi ikon Kota Manado.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia