Warga Absen Karnaval, Ketua RT Dijemur
SIDOARJO – Suara sirene terdengar melengking di Balai Desa Jatikalang, Kecamatan Krian, kemarin siang (10/9). Tanda karnaval akbar Desa Jatikalang dimulai. Para penonton sudah memadati pinggir jalan desa. Satu per satu peserta karnaval mulai berangkat. Diawali RT 1, RW 1. ’’ Yang ikut hari ini sekitar 5.500 warga,’’ ujar Kepala Desa Jatikalang Yatnoko.
Karnaval desa itu dimulai sejak 2010. Acara selalu dikonsep dengan sangat meriah. Ada beragam penampilan unik. Yatnoko tampil sebagai sosok raja Jawa. Lengkap dengan kuda putih sebagai tunggangannya.
Yang membuat warga turut ambil bagian adalah komunikasi yang dijalin setiap ketua RT kepada warganya. Ketua RT dituntut untuk memaksimalkan warganya agar mau terlibat. Jika tidak ada perwakilan dari salah satu RT, ketua RT akan menanggung getahnya. ’’Kalau nggak ikut, ketua RT dapat sanksi dijemur di lapangan desa,’’ kata Yatnoko, lantas tertawa.
Warga pun berlomba jadi yang terunik. Adu beda de ngan yang lain. Ada yang me nam - pilkan budaya go green dengan meng enak an pakai an bekas. Ada pula para de pameran hasil bu mi. Ju ga, aksi arak- arakan pa tung be sar hingga tari selendang. Bahkan, salah seorang warga RW 2 me nunggangi patung buatannya.
Selain itu, ada penampilan baju daerah. Ada pakaian adat Madura, dayak, dan Jawa. Juga, parade pakaian hias. Bahkan, ada beberapa sayap pakaian hias peserta yang hampir selebar jalan desa jika dikembangkan.
Arak- arakan karnaval itu diiringi musik patrol, drum band, angklung, jaranan, reog mini, hingga aksi teatrikal perjuangan kemerdekaan. Lengkap dengan meriam bambu yang diletakkan di tank buatan peserta. (uzi/c15/ai)