Jawa Pos

Tiga Klub Tak Punya Stadion

-

MYANMAR memang baru memiliki liga sepak bola profesiona­l sejak 2009. Liga kasta teratas negara itu bernama Myanmar National League (MNL). Selama sembilan musim penyelengg­araannya, ternyata masih banyak kendala untuk benar-benar memiliki liga profesiona­l.

Hanya terdapat 12 klub yang berkompeti­si di MNL. Itu tersebar di berbagai kota. Dana menjadi alasan utama tak banyak klub yang mampu berpartisi­pasi di kompetisi tersebut. Menurut CEO Myanmar Football Federation (MFF) Phone Naing Zaw, pihaknya sedang berusaha membuat liga di sana semakin baik. Sayangnya, arah untuk menuju ke sana masih menemui beberapa kendala.

”Salah satu yang utama adalah dana. Liga di sini memang berbeda dengan di Indonesia atau Thailand. Gairah sepak bola tidak sebesar di dua negara itu. Makanya, kami sedang membangun itu,” ungkap pria 36 tahun tersebut.

Namun, dari 12 kontestan tersebut, sembilan di antaranya sudah memiliki stadion sendiri di kota basis masing-masing. Tiga sisanya masih menumpang di stadion kota lain yang memang tidak digunakan untuk berkompeti­si.

Tiga klub itu adalah Chin United, Magwe, dan Gospel for Asia (GFA). Karena alasan itu, ketiganya sempat terancam tidak bisa berlaga di MNL pada awal musim ini. Untung, MFF kemudian memberikan solusi dengan meminjamka­n dua stadion nasional yang biasa digunakan untuk timnas.

Keduanya adalah Stadion Aung San dan Stadion Thuwunna. Kebetulan, keduanya berada di Yangon, kota terbesar di Myanmar. Tidak ada pembagian secara pasti klub mana yang akan menggunaka­n stadion tertentu. Yang jelas, jadwal penggunaan stadion tidak bertabraka­n.

”Kami meminjamka­n stadion ini tanpa memungut biaya. Ini semua juga demi regenerasi pesepak bola di negara ini. Kami tidak akan menghambat keinginan berkompeti­si di kasta tertinggi. Itu sudah solusi terbaik,” tutur Phone. (*/c9/tom)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia