Jawa Pos

Pasang Kawat agar Meteran Air Lambat

PDAM Bongkar Pelanggara­n Senilai Rp 594 Juta

-

SURABAYA – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Surabaya semakin gencar mengadakan razia pencurian air. Kemarin (12/9) perusahaan milik pemkot itu menurunkan dua tim untuk memutus saluran air di dua lokasi dalam satu gang.

Lokasi pertama yang dituju adalah sebuah bangunan di kawasan Lebak Jaya. Di sana, ada dua sambungan air. Pada meter air pertama, petugas menemukan kawat yang dipasang secara khusus. Dengan cara itu, air tetap mengalir, tetapi laju meteran menjadi lambat. Akibatnya, meski air yang mengalir melimpah, pemilik bangunan membayar murah.

Pelanggara­n pada meteran kedua terjadi karena salah peruntukan. Air dari sambungan itu dialirkan ke poliklinik yang berada di sebelah selatan bangunan. ’’Padahal, tarif air untuk poliklinik berbeda,’’ ujar Manajer Sekretaria­t dan Humas PDAM Ari Bimo Sakti.

Lokasi kedua berada di jalan yang sama, tetapi berbeda nomor. Rumah itu dua bangunan yang dijadikan satu. Nah, PDAM menganggap hal itu pelanggara­n. Ketidakber­esan juga ditemukan pada meter air. Ada kawat yang dipasang untuk mengurangi gerakan meter air. Padahal, air disedot langsung oleh pompa. Di rumah tersebut, ada tujuh pompa air. ’’Pelanggan melakukan intervensi pada pemakaian meter air,’’ jelas Bimo.

Dari dua tempat itu, total kerugian PDAM mencapai Rp 594,4 juta. Perinciann­ya, dua meter air di bangunan pertama masing-masing sebesar Rp 333,8 juta dan Rp 104,4 juta serta di rumah yang lain sebesar Rp 156,1 juta.

Jumlah itu didasarkan pada perhitunga­n pemakaian sebelumnya. Menurut Bimo, pihaknya punya cara khusus untuk menghitung pemakaian air secara ilegal. Yang jelas, praktik itu sudah terjadi cukup lama sehingga memunculka­n angka cukup besar.

Sesuai kesepakata­n, jika pelanggan tidak membayar sesuai batas waktu yang ditentukan, akan dilakukan pemutusan sambungan. Bimo mengatakan, pelanggan bisa mendapatka­n kembali akses air PDAM setelah melunasi denda. ’’ Hari ini bayar, besok pagi atau siang kami akan pasang lagi,’’ ujarnya memastikan.

Pihaknya kini terus melakukan pendalaman pada satu rumah di lokasi yang sama. Di tempat itu, diketahui terjadi pemakaian air yang tidak wajar. Menurut Bimo, untuk sekelas rumah tangga, pemakaian air di sana sangat besar. ’’Anehnya lagi, meski tarif tinggi, tapi tetap mau bayar,’’ ungkapnya. (gal/c17/oni)

 ??  ??
 ?? AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS ?? TINDAK TEGAS: Petugas PDAM menyegel meteran yang menyalahi aturan. Foto kanan, Ari Bimo Sakti menunjukka­n meteran yang diberi kawat untuk mengakali meteran air.
AHMAD KHUSAINI/ JAWA POS TINDAK TEGAS: Petugas PDAM menyegel meteran yang menyalahi aturan. Foto kanan, Ari Bimo Sakti menunjukka­n meteran yang diberi kawat untuk mengakali meteran air.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia