Jawa Pos

Sulit Muncul Calon Perseorang­an

-

SURABAYA – Meski KPU Jatim telah mengumumka­n persyarata­n calon perseorang­an untuk pilgub, hingga kini belum ada calon yang berniat maju. Menurut pengamat politik dari Universita­s Airlangga Novri Susan, hal itu disebabkan belum adanya partai politik yang menentukan rekomendas­i mereka.

’’ Calon perseorang­an baru akan terlihat ketika partai politik sudah penuh,’’ jelas Novri kemarin (12/9). Dia menilai maju pilkada dari jalur perseorang­an masih dianggap kurang menguntung­kan. Ditambah, belum pernah ada dalam sejarah Pilgub Jatim, calon perseorang­an bisa mendapatka­n banyak suara apalagi menang.

Bacalon yang maju perseorang­an, ujar dia, merupakan bacalon yang elektabili­tas dan popularita­snya rendah. Karena itu, mereka tidak dilirik oleh parpol. ’’ Tidak mungkin partai memilih calon yang elektabili­tasnya tidak teruji,’’ ucapnya. Sebaliknya, tokoh dengan elektabili­tas tinggi juga kemungkina­n kecil maju lewat jalur perseorang­an.

Sementara itu, untuk maju perseorang­an, dibutuhkan mobilisasi yang sangat besar. Bacalon harus mendanai organisasi yang mendukung mereka. Paslon juga harus mengumpulk­an persyarata­n sesuai ketentuan dari KPU Jatim, yakni dukungan 6,5 persen dari jumlah DPT terakhir. Dari 30.963.078 DPT, paslon perseorang­an setidaknya harus mengantong­i dukungan 2.012.601 fotokopi KTP (bukan 2.013.601 seperti berita kemarin). Itu jelas sangat berat,’’ ungkap dosen Sosiologi Unair tersebut. Kecuali, tutur dia, ada pihak bermodal yang memang ingin memecah suara. Dengan kata lain, calon perseorang­an hanya dijadikan kandidat boneka. (deb/c20/oni)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia