Edarkan Pil Koplo ke Kalangan Pelajar
SIDOARJO – Lemon Candra Surya memang baru setahun menjadi pengedar narkoba. Meski begitu, sepak terjang warga Desa Tambak Kemerakan, Krian, tersebut sebagai penjual pil dobel L atau pil koplo sudah cukup lumayan. Bahkan, dia memiliki pelanggan dari kalangan pelajar.
Namun, petualangan pemuda 23 tahun itu di dunia hitam harus berhenti. Surya harus mendekam di balik jeruji besi. Pengungkapan tersebut merupakan hasil pengembangan. Sebelumnya, polisi meringkus Yoga Riski Pratama. Warga Desa Tanggul, Wonoayu, itu dibekuk petugas ketika hendak bertransaksi pil koplo dengan pembeli. ’’Dia mengaku hanya sebagai kurir,’’ kata Kanitreskrim Polsek Wonoayu Iptu Sigit Tri Cahyono kemarin (12/9).
Kepada petugas, Riski menyebut pemilik pil koplo tersebut adalah Surya. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti. Sejumlah petugas dikerahkan untuk memantau gerak-gerik Surya. Tidak lama kemudian, tempat tinggalnya digerebek. Surya yang tengah tertidur tidak dapat banyak berbuat. Dia hanya bisa pasrah saat petugas menemukan 740 butir pil koplo di bawah tempat tidurnya. ’’Disembunyikan ke dalam wadah kosmetik,’’ ungkap Sigit.
Sigit menyatakan, pihaknya masih memburu bandar yang memasok pil berwarna putih tersebut. Berdasar hasil penyidikan, petugas mendapatkan informasi bahwa obat terlarang itu dibeli dari Jombang. ’’Identitasnya belum dikantongi. Selama ini yang bersangkutan selalu menggunakan sistem ranjau ketika transaksi,’’ ujarnya.
Surya mengaku mengenal bandar tersebut melalui teman di media sosial (medsos). Menurut dia, paket pil koplo yang dibeli biasanya diletakkan di sekitar Jalan Bypass Krian. ’’Harga per boksnya Rp 650 ribu. Isi seribu butir,’’ jelasnya.
Barang haram itu selanjutnya kembali dipasarkan dengan harga Rp 10 ribu per sepuluh butir. Karena menjual pil koplo dengan harga terjangkau, dia berhasil menjaring cukup banyak pelanggan. ’’Masih muda semua. Ada juga yang anak sekolah,’’ ucap Surya. (edi/c14/pri)