KKP Ganti Mesin Kapal Bantuan yang Tenggelam
GRESIK – Polemik 92 unit kapal perikanan bantuan untuk nelayan di Pulau Bawean terus bergulir. Persoalan itu mendapat atensi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kemarin perwakilan dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perikanan KKP mendatangi kantor Dinas Perikanan (Disperkan) Gresik. Mereka bertemu dengan pimpinan disperkan.
Dalam pertemuan itu, salah satu yang diklarifikasi adalah soal pembiayaan pengangkutan kapal-kapal berukuran 3 GT ( gross tonage) yang masih nyantol. Selain itu, pihak KKP dan disperkan membahas penyelesaian distribusi bantuan kapal tersebut.
Diketahui bahwa distribusi itu menyisakan masalah. Satu unit mesin kapal ternyata gagal terkirim gara-gara tenggelam di perairan Bawean saat pengangkutan berlangsung. Dalam pertemuan tersebut, ada sejumlah kesepakatan. Penggantian mesin kapal yang tenggelam bakal ditangani oleh Ditjen Perikanan KKP. ”Memang benar. Ada beberapa hal yang dibicarakan,” kata Sekretaris Disperkan Arif Wicaksono.
Yang masih belum menemukan solusi adalah biaya distribusi kapal yang nyantol sampai saat ini. ”Namun, kami dan KKP masih akan mencari solusi terkait dengan hal ini sambil menunggu kebijakan dari pemkab,” ujarnya.
Biaya distribusi belum terbayar sampai saat ini. Penyebabnya, pemkab tidak menganggarkan dana di APBD untuk keperluan tersebut. Padahal, biaya pengiriman sudah ditalangi pelaksana distribusi yang ditetapkan. Yakni, Rp 574 juta.
Di bagian lain, persoalan pembayaran distribusi sedang dibahas di internal pemkab. Kabar terakhir, Bupati Sambari Halim Radianto menginstruksikan tim anggaran (timgar) untuk membahas lagi masalah itu. (ris/c20/dio)