Jawa Pos

Air Sangat Asin, Sabun Tak Berbusa

-

GRESIK – Kecamatan Duduksampe­yan menjadi salah satu wilayah terparah yang didera kekeringan. Saat kemarau seperti saat ini, banyak desa di kecamatan tersebut yang mengalami paceklik air bersih.

Salah satunya adalah Desa Setrohadi. Di wilayah dengan jumlah penduduk mencapai 1.700 jiwa itu, warga sulit mendapatka­n air bersih. Sumber-sumber air seperti sumur bor dan telaga mulai mengecil. Di sisi lain, air sumber tidak layak dikonsumsi karena berubah menjadi asin. Tidak hanya minum, untuk mandi dan mencuci pun, sumber air tidak berfungsi. ’’Sebab, air sabun sampai tidak bisa mengeluark­an busa,’’ kata Kepala Desa Setrohadi Kunawi kemarin (12/9).

Dia mengungkap­kan, kondisi tersebut berlangsun­g setiap musim kemarau kering seperti sekarang. Minggu lalu, desanya memperoleh bantuan air dari BPBD Gresik meski hanya sekali. Cakupan air, ujar Kunawi, tidak bisa menjangkau 600 kepala kepala (KK) di desanya. ’’Jadi, warga lebih banyak membeli air tangki,’’ tuturnya.

Hal serupa menimpa Desa Kramat. Kepala Desa Kramat Khusnul Kholiqin menyatakan bahwa musim kemarau membuat air menjadi sangat asin di wilayahnya. Kandungan kadar garamnya sampai 10 persen. Kondisi itu membuat air tidak bisa dikonsumsi. ’’Dipakai minum mustahil lah,’’ ujar Khusnul.

Wilayah tersebut dilintasi sudetan yang terhubung langsung ke anak sungai Bengawan Solo di Manyar. Akibatnya, kandungan air laut mudah masuk ke sungai.

Dia menjelaska­n, pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Gresik pernah berupaya membuat sumur bor di desa setempat pada 2009. Namun, setelah dilakukan penggalian, ternyata air tetap asin. Sejak saat itu tidak ada upaya lagi dari pemerintah untuk mengupayak­an sumber air bagi warga sekitar. ’’Sekarang warga instan saja. Bisa beli air galonan. Padahal, secara penghasila­n kurang,’’ ungkap Khusnul.

Camat Duduksampe­yan Suropadi mengakui, sejumlah wilayahnya terdampak kekeringan. Sedikitnya enam desa melapor kesulitan air bersih sejak Agustus. Yaitu, Desa Setrohadi, Kramat, Wadak Kidul, Kemudi, Kawistowin­du, dan Petisbenem. (mar/c14/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia