Ajak Parpol Berantas Korupsi
JAKARTA – Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemarin (13/9). Dalam pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat terse but, Basaria mengungkapkan se jum lah persoalan yang perlu segera dibenahi partai politik (parpol).
’’KPK mengajak partai politik bekerja sama mencegah terjadinya korupsi,’’ kata Basaria dalam pertemuan yang dikemas dalam diskusi bertajuk Sistem Integritas Partai Politik tersebut.
Pimpinan KPK berlatar belakang jenderal polisi bintang dua itu menyatakan, saat ini parpol merupakan lembaga yang tidak dipercaya. ’’Ini bukan kata saya, tapi hasil sur vei,’’ ujar dia. Selain parpol, DPR menjadi lembaga yang dipersepsikan korup. Fakta tersebut merupakan hasil survei pada 2016.
Basaria menjelaskan, dalam 32 persen perkara di KPK, pelakunya adalah politisi. Sebanyak 134 orang berasal dari lembaga legislatif dan 78 orang adalah kepala daerah. Dengan maraknya korupsi di bidang politik, pihaknya pun menggandeng parpol untuk berdiskusi dalam melakukan pencegahan.
Sejak 2012, KPK juga melakukan kajian terkait dengan sistem partai, parlemen, dan pemilu berintegritas. Tahun depan KPK mengkaji cara merumuskan panduan transparansi dan akuntabilitas keuangan partai.
Ada empat faktor yang menjadi persoalan integritas dalam tubuh partai. Yaitu, tidak ada standar etik, rekrutmen dan kaderisasi yang masih tradisional, pendanaan yang belum memadai, serta sumber pendanaan partai yang belum transparan dan akuntabel. ’’Kami bakal memberikan rekomendasi kepada partai,’’ tuturnya. Rekomendasi itu disusun bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Sementara itu, SBY menegaskan bahwa partainya tetap mendukung eksistensi KPK. Mantan presiden RI itu menolak segala upaya yang bisa melemahkan kinerja komisi antirasuah tersebut. ’’Kami tolak pelemahan. Apalagi ingin membekukan dan membubarkan KPK,’’ tegas SBY.
Ayah dua anak itu menuturkan, walau ada kader partainya yang terjerat kasus korupsi, pihaknya tidak akan mengubah sikap dalam mendukung KPK. ’’ Jangan sampai awalnya mendukung KPK, tapi setelah ada kader yang kena tangkap, kemudian tidak mendu kung lagi,’’ tandasnya. (lum/c14/fat)