Alihkan Pasokan Jawa-Bali ke Nusra
SURABAYA – Permintaan bahan bakar minyak bersubsidi seperti premium di Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara terus menurun sekitar 50–70 persen. Meski permintaan bahan bakar khusus (BBK) meningkat, Pertamina Marketing Operation Region (MOR) V (Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara) tetap menjamin stok untuk bahan bakar minyak bersubsidi.
Area Manager Communication & Relations Jatimbalinus Rifky Rakhman Yusuf menyatakan, stok premium di MOR V cukup hingga 12 hari ke depan. Tambahan untuk empat hari akan datang pekan depan. Di area Jawa Timur dan Bali, konsumsi premium memang menyusut cukup tajam. Namun, di wilayah Nusa Tenggara, konsumsi premium masih cukup tinggi. ’’Jadi, pasokan premium untuk wilayah Jatim dan Bali dialihkan ke Nusa Tenggara atau kawasan timur Indonesia,” terangnya.
Rifky menyatakan, daya beli masyarakat di kawasan timur Indonesia memang belum setinggi di Jawa-Bali. Sementara itu, di Jawa-Bali sudah ada kesadaran untuk menggunakan bahan bakar minyak RON 90. Meski konsumsi turun, setiap area tetap memiliki SPBU yang menjual bahan bakar bersubsidi. Mayoritas konsumennya adalah angkutan umum. ’’Peralihan penggunaan premium ke BBK inilah yang membuat konsumsi BBK terus mengalami kenaikan secara drastis,” tuturnya.
Pada semester pertama lalu, Pertamina MOR V mencatat total konsumsi bahan bakar khusus naik 73 persen. Total konsumsi BBK di Jatim, Bali, Nusra pada semester pertama mencapai 688.150 kiloliter. Ratarata konsumsi harian gasoline mencapai 17.363 kiloliter, sedangkan gasoil 7.851 kiloliter. (vir/c7/noe)