Halimah Pilih Tetap Tinggal di Rusun
Twitter Buatkan Emoji Khusus Madam President
SINGAPURA – Ditemani suaminya, Mohamed Abdullah Alhabshee, Halimah Yacob tampak semringah ketika menemui awak media kemarin. Perempuan 63 tahun itu resmi dideklarasikan sebagai presiden Singapura.
Dia menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan tersebut. Momen spesial itu pun direspons salah satu platform media sosial, Twitter, dengan meluncurkan emoji khusus perempuan melayu tersebut.
Emoji itu berbentuk perempuan berjilbab merah, berbaju putih, serta mengenakan kacamata. Di jilbabnya disematkan pin berbentuk bintang. Jilbab, baju, dan pin bintang itu merepresentasikan bendera Singapura. Dengan menulis tagar #HalimahYacob, #President Halimah atau #MdmPresident alias madam president, emoji Halimah langsung muncul.
Emoji itu langsung menuai pujian dari para pengguna jagat maya. ”Saya adalah presiden untuk semua penduduk. Meski ini adalah pemilu khusus, saya bukan presiden untuk kalangan tertentu,” ujar perempuan yang kemarin tampil cantik dengan balutan busana dan jilbab oranye tersebut.
Dalam pidatonya yang dibaca menggunakan dua bahasa, Melayu dan Inggris, Halimah menyerukan agar penduduk Singapura bersatu. Bukannya mencari perbedaan, tapi persamaan.
Dia berusaha menjawab kritikan dan penolakan dari sebagaian masyarakat Singapura yang merasa sistem pemilu saat ini tidak adil. Mulai adanya pemilu khusus untuk etnis tertentu yang belum pernah menjadi kepala negara selama 30 tahun hingga tidak adanya pemungutan suara. Meski sempat ada suara yang mempertanyakan pemilihan Halimah, tak ada yang memengaruhi keputusan komisi pemilu Singapura (PEC).
Setelah menjabat, Halimah menegaskan tidak akan tinggal di istana yang berlokasi di Orchard Road. Sejak 1959, memang tidak ada presiden Singapura yang benar-benar tinggal di istana. Bangunan tersebut hanya dipakai untuk menerima dan menjamu tamu negara serta kantor presiden dan perdana menteri (PM).
Ibu lima anak itu akan tetap tinggal di rumahnya selama ini, flat (rumah susun) berukuran besar yang terletak di Yishun Avenue 4 yang lumayan padat penduduk. Dia menggabungkan dua flat menjadi satu dengan menjebol tembok pemisahnya.
Salah satu rusun memiliki lima kamar dan satunya empat kamar. Keluarga Halimah tinggal di sana selama 30 tahun.
Keputusan Halimah tersebut bakal membuat petugas keamanan harus bekerja ekstra. Sebab, tingkat kriminalitas di Yishun cukup tinggi. ”Saya akan menyerahkan masalah itu ke departemen keamanan. Saya rasa mereka tahu bagaimana mengamankan area itu,” ujar alumnus University of Singapore itu.
Hanya beberapa jam setelah Halimah dipastikan sebagai presiden Singapura, flat yang ditinggalinya langsung berubah. Beberapa polisi berjaga di lokasi. Sebagian parkir mobil ditandai dengan cat merah dan ada papan bertulisan keterangan bahwa area itu untuk mobil polisi.
Selama ini Halimah dikenal tetangga sebagai orang yang ramah, baik, dan tak sombong sama sekali. Meski dalam kondisi terburuburu, dia masih sempat menyapa tetangganya. ”Sebagian besar penghuni tidak peduli dengan yang lain saat terburu-buru, jadi saya tersentuh dengan sikapnya,” ujar Junaidah Rapieh, salah seorang penghuni flat.
Lewat akun Twitter- nya, PM Singapura Lee Hsien Loong memberikan ucapan selamat untuk Halimah. Menurut Lee, pengalaman panjang Halimah, baik dalam kehidupan maupun politik, akan membantunya sebagai presiden. Ucapan selamat juga dilontarkan Farid Khan dan Salleh Marican. (CNA/StraitTimes/ Mashable/sha/c25/any)