Jawa Pos

Tembok Bernama Alisson

-

ROMA – Bukan Edin Dzeko, Radja Nainggolan, atau Diego Perotti yang membuat Atletico Madrid frustrasi. Namun, penggawa AS Roma yang paling menyusahka­n pada laga kemarin adalah Alisson Becker.

Betapa tidak. Meski berhasil membombard­ir gawang AS Roma, tak ada satu pun yang mampu mengoyak gawang Alisson. Total, ada sepuluh tembakan yang mengarah ke gawang Roma. Namun, semua dimentahka­n kiper timnas Brasil itu. Atletico pun harus mengakhiri laga dengan skor imbang tanpa gol.

Entrenador Atletico Diego Simeone menyebutka­n, Alisson adalah man of the match pada laga di Olimpico kemarin. ’’Anda melihat sebuah tim yang mengira bahwa permainan mereka cukup baik dan kami percaya hal tersebut karena dia (Alisson, Red),’’ ucap Simeone kepada Mediaset.

’’Kami harus memberikan kredit kepada Alisson. Dia melakukan tugasnya dengan sangat baik. Dari semua tendangan tepat sasaran, di samping sepakan Saul yang membentur mistar, dia menyelamat­kan tendangan dari Koke dan dua atau tiga tendangan lagi dari Saul. Luar biasa,’’ puji pelatih berkebangs­aan Argentina itu.

Pujian tersebut tak membuat Alisson besar kepala. Tapi, dia tak memungkiri bahwa dirinya harus bekerja keras kemarin. Yang paling krusial adalah menepis sundulan jarak dekat Saul Niguez.

’’Saya memasuki lapangan dengan target untuk tidak kebobolan. Terima kasih kepada rekan setim yang membantu saya dengan bertahan sangat baik,’’ ucap Alisson kepada Roma TV. ’’Kami meninggalk­an lapangan dengan kepala tegak. Saya bangga dengan debut di Liga Champions ini,’’ tuturnya.

Alisson meminta rekan setimnya agar tidak cepat puas. Menurut dia, penampilan yang ditunjukka­n belum mencapai peak yang diinginkan. Namun, secara keseluruha­n, mampu menahan imbang Atletico yang merupakan semifinali­s musim lalu membuat konfidensi timnya sedikit membaik.

’’Pada babak pertama, kami menguasai ball possession tanpa banyak membuat peluang. Kami harus memperbaik­i itu. Kemungkina­n lolos? Kami dalam trek yang benar dan baru saja dimulai,’’ sambungnya.

’’Kami harus bisa membaca arah pertanding­an dengan lebih baik. Penyelamat­an apa yang paling susah? Tidak mudah menjadi penjaga gawang, terutama sundulan Saul,’’ terangnya.

Sebaliknya, allenatore Roma Eusebio Di Francesco menyayangk­an ketajaman timnya yang tumpul dan mengendur di paro kedua. Padahal, timnya unggul di kondisi fisik. Sebagaiman­a diketahui, semua pemain Roma bugar lantaran pertanding­an mereka melawan Sampdoria akhir pekan lalu ditunda karena cuaca buruk.

’’Mungkin, hasil itu kurang bagus saat ini. Namun, kami akan terus berkembang di sisa musim ini,’’ paparnya kepada La Gazzetta dello Sport. (io/c22/bas)

 ?? ALESSANDRA TARANTINO/AP PHOTO ?? SOLID: Aksi kiper AS Roma Alisson saat menggagalk­an peluang Antoine Griezmann (kiri) di depan gawangnya kemarin.
ALESSANDRA TARANTINO/AP PHOTO SOLID: Aksi kiper AS Roma Alisson saat menggagalk­an peluang Antoine Griezmann (kiri) di depan gawangnya kemarin.
 ?? ALBERTO LINGRIA/REUTERS ?? TAK BERKUTIK: Edin Dzeko (kiri) ditempel bek Atletico Madrid Diego Godin.
ALBERTO LINGRIA/REUTERS TAK BERKUTIK: Edin Dzeko (kiri) ditempel bek Atletico Madrid Diego Godin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia