Kenang Perobekan, Tunjungan Ditutup
SURABAYA – Refleksi perobekan bendera pada 19 September 1945 di Hotel Yamato (sekarang Hotel Majapahit) dilangsungkan pagi ini (13/9). Jalan Tunjungan bakal ditutup sejak pukul 06.00 hingga acara tuntas, diperkirakan sampai siang.
Akan ada aksi teatrikal untuk mengulang kembali peristiwa perobekan bendera merah putih biru milik Belanda menjadi merah putih. Selain di Hotel Majapahit, aksi teatrikal dihelat di atas aspal Jalan Tunjungan oleh para komunitas seni. Karena itu, akses tersebut harus steril.
Arus kendaraan ke Tunjungan bakal dialihkan ke Jalan Genteng Kali dan Praban. Rekayasa lalu lintas itu mirip car free day (CFD) Jalan Tunjungan. Meski begitu, para tamu yang hendak ke Hotel Majapahit tetap boleh melintas. Nanti sistemnya buka tutup,” ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Widodo Suryantoro.
Acara tersebut bakal dihadiri Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, Gartap, TNI, Polri, pelajar, dan beberapa komunitas. Sejumlah tamu dari luar negeri dan konsulat pun dijadwalkan hadir. Widodo telah mempromosikan acara itu ke seluruh hotel dan biro travel di Surabaya. Hotel-hotel lalu menawarkan agenda acara tersebut kepada para wisatawan asing dan lokal yang menginap. Sudah banyak hotel yang konfirmasi kedatangan para wisatawan asing yang menginap,” ucap mantan kepala dinas perdagangan (disperdag) itu.
Seniman Heri Prasetyo alias Heri Lentho, koordinator acara, mengatakan bahwa agenda tersebut menjadi rangkaian acara peringatan Hari Pahlawan 10 November. Peristiwa perobekan bendera memang menjadi titik awal pecahnya perang pascadeklarasi kemerdekaan. Heri mengingatkan peserta yang hadir untuk memakai baju tempo dulu. Tanpa pakaian jadul, mohon maaf, belum bisa mendekat,” lanjutnya. (sal/c15/dos)