Sempat Jijik Sentuh Tubuh Ikan
Siapa sangka ikan sapu-sapu memiliki manfaat luar biasa bagi dunia militer. Dua siswa Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Tlasih, Tulangan, sudah berhasil membuktikannya.
ROSALINA Anggun Pratiwi berjalan melewati halaman Madrasah Aliyah (MA) Unggulan Tlasih, Tulangan. Dia membawa map berwarna bening. Isinya makalah. Langkah kaki Rosa, panggilan akrabnya, langsung menuju ruang guru di ujung lorong bangunan madrasah. Sesekali dia melirik ruang-ruang kelas. Adik-adik kelasnya tampak sedang sibuk belajar.
”Aku baru saja lulus,” kata Rosa kepada Jawa Pos yang sudah menunggunya, lantas tersenyum kemarin (13/9). Meski begitu, gadis 18 tahun itu tetap mengenakan seragam sekolah lengkap. Kemeja, rok panjang hijau muda, dan jilbab putih.
Sejurus kemudian, Rosa menunjukkan hasil penelitian yang mengantarkannya meraih prestasi tingkat nasional. Salah satunya tabung kaca yang berisi serbuk tulang ikan sapu-sapu. Plus, makalah yang dibawanya dalam map bening tadi.
Karya itu merupakan hasil penelitiannya bersama Sri Maulidiyah Mangkuasih. Keduanya menyelesaikan tulisan berlatar belakang ilmu alam tersebut saat masih duduk di kelas XII. Sayang, kemarin Sri tidak bisa datang karena harus menjalani masa orientasi di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). ”Dia (Sri, Red) ambil jurusan ilmu fisika,” kata Rosa.
Rosa dan Sri memiliki waktu tiga bulan untuk menyelesaikan penelitian dan karya tulis tersebut. Judulnya panjang sekali. Yaitu, Teknologi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) Siluman Antiradar Lapisan Keramik Hidrosiapatit dari Tulang Ikan Sapu-Sapu untuk Atenuasi Gelombang S-Band.
Melalui penelitiannya itu, Rosa dan Sri berhasil mengolah tulang ikan sapu-sapu menjadi lapisan luar untuk alat perang agar tidak terdeteksi radar musuh. ”Awalnya, kami pakai tulang ikan mujair. Tapi, karena mahal dan tulangnya kecil, tipis, ya cari alternatif lain,” terang Rosa. Pilihan pun jatuh ke ikan sapu-sapu. Mudah mendapatkannya. Bahkan, Rosa ”berburu” sendiri ikan sapusapu di sekitar Kali Tulangan. Te-