Jawa Pos

BPBD Nyatakan Darurat Kekeringan

Sumber Air Terus Menyusut

-

GRESIK – Cadangan air menipis di desa-desa yang dilanda kekeringan. Warga menempuh berbagai cara agar kebutuhan air bersih mereka terpenuhi. BPBD Gresik mengajukan status darurat kekeringan.

Di beberapa desa, debit sumber air kian kecil. Sumber-sumber itu tidak akan bertahan lama. Salah satu desa yang minim cadangan air adalah Desa Medangan, Kecamatan Benjeng. ”Mungkin tidak bertahan sampai sebulan,” kata Anang Subandi, seorang warga.

Saat ini warga hanya mengandalk­an air telaga. Lokasinya pinggir jalan raya setempat. Hampir semua warga desa mengambil air di telaga tersebut. Mereka membutuhka­nnya untuk mandi dan mencuci. ”Untuk minum, beli air galon,” tutur Anang.

Saat ini air telaga sedalam 5 meter itu terus menyusut. ’’Kami khawatir. Sekarang airnya mulai keruh,” ujar Toha, warga lain.

Kondisi serupa terjadi di Dusun Amburan, Desa Kandangan, Cerme. Di desa tersebut, sebagian besar telaga sudah kering. Warga sekitar hanya mengandalk­an sebuah telaga yang tidak begitu luas. ’’Ini satusatuny­a telaga yang masih ada airnya. Sebentar lagi kering,” ujar Suwanto, salah seorang warga.

Sebelumnya, warga biasa mandi di telaga itu. Namun, karena air terus menyusut, pihak desa melarang orang-orang mandi langsung di telaga. Sebab, kondisi air bisa tambah keruh. Nah, warga mengangkut air dengan ember atau jeriken ke rumah masingmasi­ng. Baru mandi di rumah.

Sementara itu, sumber air di 32 desa mengering sejak Agustus. Kepala BPBD Gresik Abu Hasan mengingatk­an, jika tidak turun hujan dalam sebulan ini, jumlah desa yang kekeringan pasti bertambah.

Pada 2016, musibah kekeringan meluas ke 62 desa dari sebelumnya 32 desa. Lokasinya tersebar di delapan kecamatan. Yaitu, Kecamatan Cerme, Benjeng, Balongpang­gang, Duduksampe­yan, Sidayu, Bungah, Kedamean, dan Dukun.

Menurut prakiraan Badan Meteorolog­i, Klimatolog­i, dan Geofisika (BMKG), musim kemarau masih berlangsun­g cukup lama. Diprediksi, setidaknya kemarau sampai akhir November atau awal Desember.

Dengan kondisi itu, sebagian wilayah Gresik bakal mengalami kekeringan kritis. Untuk itulah, BPBD tengah mengajukan pernyataan darurat kekeringan kepada bupati. Bantuan Pemprov Jatim diharapkan bisa turun. Bentuknya biaya tak terduga.

Bantuan itu akan menambah anggaran dari pemkab yang hanya Rp 137 juta untuk dropping air bersih. Hingga kemarin, BPBD terus mengucurka­n bantuan air bersih. Kemarin tiga armada truk tangki dikirim ke wilayah Cerme, Balongpang­gang, dan Kedamean. ’’Pengiriman air terus dilakukan bergiliran ke desa-desa,” tandas Abu Hasan. (mar/c6/roz)

 ?? GUSLANG GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLANG GUMILANG/JAWA POS
 ?? GUSLANG GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLANG GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia