Uji Coba Alat Pendeteksi Validasi Pemilih
GRESIK – Pemilihan kepala desa (pilkades) serentak bakal berlangsung spesial. Sebab, agenda pada 29 Oktober nanti menjadi pilot project penerapan sistem elektronik untuk deteksi data pemilih. Rencananya, ada dua desa yang bakal menerapkan sistem tersebut.
Kemarin pemkab menggelar simulasi sistem dan aplikasi yang diberi nama E-Pilkades itu. Terdapat juga uji coba terhadap perangkat-perangkat yang bakal digunakan. Simulasi tersebut diikuti langsung Wakil Bupati (Wabup) Moh. Qosim.
Saat simulasi, orang nomor dua di Gresik itu juga mencoba langsung perangkat E-Pilkades untuk pendataan pemilih. ”Semoga aplikasi ini benar-benar bisa diterapkan dalam pilkades nanti,” katanya.
Ada dua perangkat yang disiapkan. Pertama, finger print untuk pengecekan sidik jari calon pemilih. Kedua, alat pendeteksi iris mata. Dengan alat tersebut, data calon pemilih bakal dicocokkan dengan database di KTP elektronik.
Qosim menjelaskan, penerapan E-Pilkades tahun ini memang baru di dua desa dulu. Itu merupakan percontohan. ”Ke depan, kami ingin sistem ini bisa diberlakukan secara menyeluruh,” tuturnya. Dua desa yang bakal menerapkan E-Pilkades adalah Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, dan Desa Tulung, Kecamatan Kedamean.
Kepala Dispendukcapil Hermanto T. Sianturi menjelaskan, proses persiapan uji coba E-Pilkades cukup panjang. Tidak hanya menyiapkan perangkat, yang juga harus dilakukan adalah validasi calon pemilih. ”Sebab, dengan sistem ini, basis utama data pemilih berasal dari database hasil perekaman e-KTP,” ujarnya.
Karena itu, dispendukcapil harus melakukan pendataan secara menyeluruh di desa-desa yang bakal menerapkan sistem tersebut. ” Ini bertujuan menghindari kesalahan database,” ucapnya. (ris/c20/dio)