Jawa Pos

Pemberi Pinjaman Ingin Kasih Pelajaran

-

SIAPA yang menyeret Khomsah ke meja hijau? Dia adalah tetangga dekat. Namanya Siani. Rumah mereka hanya berjarak sekitar 300 meter. Perempuan 37 tahun itu mengakui dirinya yang melaporkan Khomsah ke polisi. Siani mengaku tidak terima Khomsah memberikan emas palsu sebagai jaminan utang.

Menurut Siani, saat berutang pada 2014, Khomsah menyerahka­n kalung emas sebagai jaminan. Namun, belakangan, kalung itu diketahui hanya sepuhan. ”Kami merasa ditipu,” ujar Sulistyowa­ti, anak keempat Siani, di rumahnya kemarin (13/9).

Menurut Sulis, Khomsah berjanji membayar utang setelah 10 minggu. Dalam waktu itu, uang pinjaman menjadi Rp 1,5 juta. Khomsah tidak mampu membayar utangnya. ”Sempat diundang ke rumah juga untuk dimintai penjelasan,” katanya.

Kondisi ekonomi Khomsah memang sangat miskin. Ada uang untuk makan sehari-hari saja sudah untung. Itulah yang menyebabka­n perempuan 44 tahun tersebut sulit mengembali­kan utang. ”Setiap kali ditagih pasti semoyo (memberi janji, Red),” lanjut Sulis.

Sulis menilai dirinya sudah cukup sabar. Selama tiga tahun, dirinya masih memberikan kesempatan. Hingga akhirnya, kesabarann­ya habis. Siani dan keluarga pun melapor ke Polsek Cerme.

Menurut informasi, korps seragam cokelat sempat menyaranka­n mediasi. Namun, keluarga Siani enggan. Sulis juga menampik tuduhan bahwa pihaknya ingin memenjarak­an Khomsah. Keluargany­a melapor ke polisi sebagai pelajaran. Sebab, yang meminjam uang ke dirinya bukan hanya Khomsah. Banyak tetangga lain yang juga kerap berutang ke Siani.

Sulis beralasan hanya ingin memberikan efek jera. Meski sudah disarankan untuk mediasi, pihak Siani tetap bersikukuh. ”Sudah telanjur berjalan, tidak bisa dicabut lagi. Biarkan hukum berjalan,” imbuh Sulis. (adi/c7/roz)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia