Bersaing dengan Pemain Lama dan Pendatang Baru
MESKI lebih kecil, start-up yang lebih gesit akan melampaui pendahulunya yang lebih besar dan memiliki sumber daya yang lebih baik. Salah satu pendiri Snapask mengingat momen kemenangannya saat bersaing dengan kompetitor yang lebih besar dan lebih mapan. Caranya, lebih cepat menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan mereka melalui tim teknologi yang lebih cekatan.
Pada saat yang sama, untuk melestarikan hubungan di lingkungan bisnis seperti di Indonesia, perusahaan pemula sulit mencapai pangsa pasar. Setidaknya, dalam jangka pendek, mereka merasakannya walaupun memberikan layanan yang lebih baik.
Dengan potensi ekonomi yang menarik di Indonesia, perusahaan start-up yang beroperasi di Indonesia menghadapi ancaman terus-menerus dari pendatang baru yang didanai dengan lebih baik. Salah satu sumber pesaing baru tersebut adalah start-up Tiongkok dengan kocek yang dalam dari investor modal ventura mereka.
Salah satu strategi pendiri perusahaan start-up adalah membangun parit terhadap persaingan yang akan datang dengan terus memperkuat kemitraan dan jaringan mereka. Tujuannya, berbagi pengalaman dengan pelanggan sehingga mereka tetap menjadi favorit konsumen lokal yang hebat. Bahkan ketika menghadapi persaingan dari pesaing baru.
Seiring pertumbuhan teknologi, para pebisnis start-up melihat bahwa kekuatan mereka terkait satu sama lain. Sebagai contoh, v, pendiri Ninja Van, mengungkapkan, ekspansi mereka ke pasar baru kadang-kadang difasilitasi hubungan tepercaya yang mereka miliki dengan pelanggan e-commerce terbesar mereka. (rin/c22/sof)