Musim Kemarau, Telaga Ngipik Susut 1,5 Meter
GRESIK – Musim kemarau membuat sejumlah wilayah terpapar kekeringan. Sumbersumber air pun terus menyusut. Penurunan debit air juga terlihat di Telaga Ngipik, kompleks Kawasan Industri Gresik (KIG).
Volume air di telaga berukuran 800 x 300 meter itu menurun cukup signifikan. Dari volume normal 1,7 juta meter kubik (m3) hingga kini menjadi 1,3 juta m3. ’’Ketinggian air menurun sampai 1,5 meter. Sekarang tidak sampai semeter kedalaman. Debit sudah menurun agak banyak,’’ papar Abdul Ghofur, kepala instalasi pengolahan air bersih KIG, kemarin (18/9).
Sejak 2010, Telaga Ngipik sisi barat memang dijadikan pusat pengolahan air bersih. Distribusi air bersih areal tersebut menjangkau seluruh kawasan KIG. Air disuplai ke ratusan industri besar dan sedang, ratusan pergudangan, serta 25 rumah tangga yang dihuni karyawan. ’’Karena air baku kurang, saat ini produksi (air bersih, Red) juga berkurang,’’ ujar Ghofur.
Dia menyampaikan, produksi normal biasanya menghasilkan 50 ribu kubik per bulan. Namun, sejak debit air Telaga Ngipik menyusut pada Agustus, instalasi pengolahan air bersih KIG hanya memproduksi 42 ribu kubik per bulan.
Namun, penurunan produksi tersebut belum memengaruhi distribusi air di kawasan KIG. Sejauh ini suplai air untuk kebutuhan industri masih terbilang aman. ’’Produksi akan distop jika volume air tidak mungkin diolah lagi,’’ tambah operator instalasi pengolahan air bersih KIG Rokhimin.
Air telaga, lanjut dia, memang bukan air sumber. Tetapi tadah hujan. Jadi, debit air sangat bergantung pada musim. (mar/c15/dio)