Jawa Pos

Aktivitas Meningkat, Masuk Level Siaga

-

JAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Agung di Karangasem, Bali, dalam dua hari terakhir meningkat. Status Gunung Agung naik dari level waspada ke level siaga. Kemarin (19/9) tidak kurang dari 108 gempa vulkanik dangkal terdeteksi Pos Pengamatan Gunung Api Agung. Selain itu, mereka turut merekam tiga gempa tektonik lokal berdurasi 30–35 detik.

Kepala BNPB Willem Rampangile­i menjelaska­n, status siaga berlaku sejak Senin malam (18/9)

Sampai saat ini, PVMBG Badan Geologi terus memonitor perkembang­an aktivitas vulkanik Gunung Agung. ’’Setiap enam jam sekali, sehingga kami mendapat update info tentang aktivitas vulkanik tersebut,’’ terang dia kemarin.

Berdasar data Badan Geologi, Gunung Agung kali terakhir meletus pada 1963. Letusan terjadi sejak 18 Februari 1963 dan berlanjut sampai 27 Januari 1964. Akibatnya, tidak kurang dari 1.143 nyawa melayang dan 296 warga terluka. Letusan 54 tahun lalu itu terdata sebagai salah satu erupsi terbesar Gunung Agung. Tidak heran, ketika aktivitas vulkanik gunung tersebut meningkat, BNPB langsung berkoordin­asi dengan BPBD Bali serta BPBD Karangasem. ’’Kami menyiapkan rencana kontingens­i,’’ ucap Willem.

Dalam penyusunan rencana kontingens­i tersebut, BNPB maupun BPBD turut melibatkan pemda setempat. Mereka juga mengganden­g kementeria­n dan lembaga yang bertanggun­g jawab terhadap penanggula­ngan bencana. Paling lambat, rencana tersebut selesai disusun pekan depan. ’’Kami pantau aktivitas vulkanikny­a, kami petakan masyarakat, dan melakukan sosialisas­i,’’ terang mantan Danlantama­l VIII Manado itu.

Berkaitan dengan aktivitas masyarakat, BNPB sudah mengimbau seluruh aktivitas di radius 6 km dari kawah puncak dihentikan sementara. Baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan dan pendaki. ’’Kami sudah menyiapkan selter apabila terjadi letusan,’’ imbuh Willem. Meski meminta waspada, dia menekankan agar masyarakat tetap tenang. Tidak panik, apalagi sampai termakan berita bohong.

Hal senada disampaika­n Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. Dia mengungkap­kan, Gunung Agung belum mengeluark­an hujan abu vulkanis. Menurut dia, informasi yang beredar di media sosial keliru. ’’Itu material abu dari kebakaran hutan dan lahan,’’ jelasnya. Di samping meningkatn­ya aktivitas vulkanik, sambung Sutopo, BNPB mendeteksi sejumlah titik api di gunung tersebut.

Sutopo memastikan bahwa erupsi belum terjadi. Dia tidak membantah informasi 44 warga Karangasem yang mengungsi ke Klungkung. BPBD setempat sudah menangani para pengungsi tersebut. ’’Ada di beberapa lokasi,” katanya. Namun, seluruhnya sudah kembali ke tempat tinggal masingmasi­ng. Agar tidak ada lagi warga yang termakan informasi tidak benar, aparat setempat berupaya mengklarif­ikasi informasi tersebut. BNPB menjamin langsung bergerak apabila muncul tanda-tanda letusan Gunung Agung.

Melalui penyusunan rencana kontingens­i yang tengah dilakukan, BNBP menyiapkan berbagai skenario. Termasuk di antaranya untuk kondisi terburuk. ’’Berapa masyarakat yang harus diungsikan? Ke mana mereka? Dapur umumnya bagaimana? Kalau abu vulkanisny­a tersebar ke seluruh Bali bagaimana? Itu semua sedang disusun,’’ terang Sutopo. Karena itu, mereka ingin penyusunan segera rampung.

Mengingat embusan angin mengarah ke barat, BNPB memprediks­i, apabila Gunung Agung erupsi, abu vulkanis terbang ke barat. Tidak hanya di wilayah Bali, abu tersebut juga bisa sampai Surabaya. Tentu prediksi itu tidak sembaranga­n. Data Badan Geologi, kolom erupsi Gunung Agung pada 1963 mencapai 8–10 km di atas puncak gunung dengan ketinggian 3.031 mdpl itu.

Lantaran sudah puluhan tahun tidak berhadapan dengan erupsi, masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Agung juga bakal dibekali melalui pelatihan yang akan dilakukan BNPB. ’’Setelah penyusunan rencana kontingens­i selesai langsung simulasi,’’ ungkap Sutopo. Sejauh ini, pihaknya belum mendapat informasi soal periode letusan Gunung Agung. Yang pasti, gunung tersebut tercatat sudah mengalami empat erupsi besar.

Masing-masing terjadi pada 1808, 1821, 1823, dan 1963. ’’Yang terakhir selama satu tahun,’’ ungkap Sutopo. Erupsi tersebut bersifat magmatis. Berdasar pengalaman dari erupsi terakhir, beberapa wilayah yang rawan apabila Gunung Agung meletus adalah daerah yang dilalui aliran Sungai Tukad Tulamben, Tukad Daya, Tukad Celagi, Tukad Bumbung, Tukad Panglan, dan Tukad Jabah. ( syn/c19/oki)

 ??  ?? NAIK STATUS: Wisatawan mengunjung­i Pura Besakih di Karangasem, Bali, kemarin (19/9). MADE NAGI/EPA-EFE
NAIK STATUS: Wisatawan mengunjung­i Pura Besakih di Karangasem, Bali, kemarin (19/9). MADE NAGI/EPA-EFE

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia