FISIP Unair Jalin Pluralisme dan Peduli Demokrasi
Pekan Seni Bentuk Bonding Antara Mahasiswa Senior dan Junior
RANGKAIAN masa orientasi mahasiswa baru belum selesai. Banyak kegiatan diadakan untuk mengenalkan lingkungan belajar kepada mahasiswa baru. Salah satunya adalah Pekan Seni yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga pada 11–15 September 2017.
Kegiatan tersebut baru kali pertama diselenggarakan dan akan menjadi agenda tahunan untuk menyambut mahasiswa baru FISIP Unair. Pekan Seni akan menjadi ruang untuk menyalurkan bakat mahasiswa baru melalui Display Himpunan Mahasiswa (Hima), Diskusi Seni, dan FISIP Got Talent.
Dekan FISIP Unair Falih Suaedi memaparkan bahwa kegiatan tersebut berkaitan erat dengan nilai-nilai yang dianut FISIP Unair. ”Seni dan kreativitas merupakan kegiatan yang tidak tersegmentasi atas dasar program studi dan angkatan. Hal ini erat kaitannya dengan menjalin pluralisme dan peduli terhadap demokrasi seperti nilai-nilai yang dianut FISIP,” jelas Falih.
Dalam proses kreatif Pekan Seni, mahasiswa senior dan baru bisa berinteraksi di bawah pantauan Himpunan Mahasiswa setiap prodi. Interaksi selama proses kerja sama menciptakan seni membentuk hubungan yang bukan dalam ranah kompetisi, melainkan agar para mahasiswa, baik yang senior maupun junior, lebih saling mengenal. Dengan demikian, terbentuk bonding lintas angkatan.
Kehadiran Pekan Seni diharapkan bisa memperdalam aspek nurani mahasiswa. ”Aktivitas seni mampu mengasah hal-hal yang tidak hanya berpedoman pada pendekatan teoritis dan logika, tapi juga dengan hati,” ujar Falih.
Pekan Seni mendukung atmosfer yang menjunjung nilai-nilai kebebasan berpendapat, keterbukaan, pemberdayaan, serta peran aktif mahasiswa menjadikan lingkungan FISIP sangat demokratis. Interaksi antara dosen dengan mahasiswa yang begitu aktif dan intens juga menjadi ciri khas FISIP. Aset warisan Prof Soetandyo yang menjadi ciri khas FISIP, yakni integrated social sciences, desain kurikulum yang cukup berhasil membuat berbagai jurusan di FISIP memiliki sinergitas keilmuan.
Tujuh Program Studi S-1 Telah Terakreditasi A
FISIP Unair memiliki tujuh prodi S-1 yang seluruhnya telah terakreditasi A dari BAN-PT. Bahkan, salah satu prodi unggulan, yaitu ilmu komunikasi, telah tersertifikasi ASEAN University Network (AUN) dengan skor 4,8. Prodi tersebut juga meraih peringkat kedua QS ( Quacquarelli Symonds) se-Indonesia pada 2016.
Prodi lain yang progresif adalah antropologi yang merupakan satu-satunya di Indonesia yang memiliki konsentrasi antropologi ragawi serta museum dan pusat kajian etnografi. Demikian halnya prodi ilmu hubungan internasional yang mengembangkan studi maritim dengan perspektif Indonesia. Prodi ini merupakan satu-satunya di Indonesia yang memiliki jurnal terakreditasi nasional, yaitu Jurnal Global Strategis.
Selain itu, prodi yang khas adalah ilmu informasi dan perpustakaan yang berkomitmen mencetak organizer, designer, manager, serta researcher di bidang informasi, kearsipan, dan perpustakaan. Salah seorang pengajarnya, Imam Yuadi PhD, yang kompeten di bidang digital forensic meraih outstanding contribution award dari National Chiao Tung University, Taiwan.
Selanjutnya, prodi administrasi negara (AN) menjadi prodi dengan skor tertinggi akreditasi BAN-PT di antara prodi AN di Indonesia. Eksis sejak 1978, prodi sosiologi merupakan prodi pioner di FISIP Unair. Hingga saat ini, prodi tersebut berkomitmen menghasilkan peneliti sosial, perencana sosial, dan pengembangan masyarakat. Prodi kebanggaan lainnya adalah ilmu politik yang telah berkontribusi pada bidang politik lokal hingga nasional melalui lulusannya yang kompeten sebagai peneliti, praktisi, dan konsultan.
Program Studi S-2 Mewadahi Multidisipliner
Program studi S-2 FISIP Unair mewadahi multidisipliner melalui lima prodi, yaitu S-2 sosiologi, S-2 media dan komunikasi, S-2 ilmu politik, S-2 kebijakan publik, dan S-2 hubungan internasional ( HI). Proses pembelajaran membangun mahasiswa yang mandiri, kritis, dan inovatif.
S-2 sosiologi menerapkan pendekat anpendekatan komprehensif dengan mengedepankan pemikiran kritis dan konstruktif. Demikian halnya S-2 kebijakan publik yang meng hasilkan lulusan sebagai analis kebijakan publik, manajer sektor publik, dan konsultan kebijakan publik.
Dalam hal kurikulum, S-2 media dan komunikasi telah melakukan benchmarking dengan Edith Cowan University dan Wee Kim Wee School of Communication and Information Nanyang Technological University. Menawarkan peminatan studi media dan komunikasi profesional, prodi ini bekerja sama dengan Kementerian Kominfo berupa beasiswa bagi PNS yang tugas serta fungsinya terkait dengan pelayanan informasi dan kehumasan pemerintah.
Sementara itu, S-2 ilmu politik bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum melalui penyelenggaraan program beasiswa pendidikan tinggi magister konsentrasi tata kelola pemilu. S-2 ilmu politik memiliki peminatan analisis politik, magister politik dan pemerintahan lokal, serta tata kelola pemilu. S-2 HI menawarkan empat konsentrasi, yaitu organisasi dan bisnis internasional, kedamaian dan keamanan internasional, globalisasi dan strategi, serta ekonomi politik internasional.
Program Studi S-3 Ilmu Sosial Fasilitasi 7 Peminatan
Terdapat tujuh peminatan yang dimiliki prodi S-3 ilmu sosial. Yaitu, sosiologi, media dan komunikasi, politik, administrasi publik, hubungan internasional, antropologi, serta informasi dan perpustakaan digital.
Pengajar di S-3 ilmu sosial adalah sosoksosok yang kompeten. Misalnya, Prof Dr Hotman Siahaan sebagai ahli teori sosial, Prof Ramlan Surbakti PhD sebagai satu-satunya representasi Unair di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia bidang ilmu sosial, Prof Dr Jusuf Irianto ahli sumber daya manusia di sektor publik. Ada juga Prof Rachmah Ida PhD sebagai guru besar bidang kajian media pertama di Indonesia dan Prof Myrtati Dyah Artaria PhD sebagai guru besar antropologi ragawi ketiga di Indonesia. (ran)