Pernah Kecewa kepada Mourinho
KLUB mana pun yang ingin merekrut Dani Carvajal sebelum kontraknya berakhir harus menyiapkan dana superjumbo. Sebab, Real Madrid sudah memagari fullback kanan mereka itu dengan kontrak jangka panjang. Carvajal bertahan di Santiago Bernabeu (markas Real) hingga 2022. Sebelumnya, kontrak pemain asal Leganes itu habis pada 2020.
Nominal klausul pelepasan Carvajal juga sangat tinggi. Yakni, EUR 350 juta (sekitar Rp 5,5 triliun). Carvajal tak keberatan dengan tingginya klausul pelepasan pada kontrak barunya tersebut. Sebab, dia memang tak punya keinginan untuk hengkang. ”Klausul (pelepasan, Red) ini sangat besar. Jadi, tak mungkin ada yang bisa membawa saya keluar dari sini. Saya sendiri tidak ingin pergi,” papar Car- vajal kepada situs resmi Real. ”Saya sangat berterima kasih kepada klub. Saya tak bisa lebih bahagia dari sekarang dan ini menjadi salah satu hari yang akan selalu saya ingat,” imbuh pemain 25 tahun itu.
Carvajal memang baru empat tahun membela tim senior Real. Namun, koleksi gelar produk La Fabrica atau akademi Real Madrid tersebut sudah lengkap. Carvajal pernah merasakan La Liga, Copa del Rey, Piala Super Spanyol, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Lantas, apa mimpi terbesar Carvajal bersama Real? ”Menjadi kapten Real adalah mimpi dari semua pemain. Namun, saat ini Sergio Ramos adalah sang kapten,” tuturnya.
Carvajal pun masih ingat momen paling kelam dalam karirnya. Yakni, ketika dia dilego ke Bayer Leverkusen pada era Jose Mourinho (2012–2013). Namun, hanya semusim di Bundesliga, Carvajal balik ke Santiago Bernabeu. ”Saya masih berstatus pemain junior saat itu. Dia (Mourinho) tidak pernah memperhitungkan saya untuk masuk skuad senior,” kecamnya. ”Kemudian, kami menempuh jalan yang berbeda. Dia meninggalkan Real dan saya kembali ke Real,” ungkapnya. (dra/c16/bas)