Tetap Konsisten karena Cinta Literasi
Profil Alpha Zetizen 2017 Region Jawa Timur
penggemar literasi, Nabila Yasmindira nggak mau memendamnya sendiri. Dia juga ingin anak muda lainnya punya minat baca yang tinggi. Tercetuslah gagasan untuk membuat program Lapak Literasi. ’’Lapak Literasi adalah wadah kita bisa membaca buku bersama, melakukan bedah buku, hingga berdiskusi tentang pendidikan,’’ jelasnya.
Nggak heran, aksi itu berhasil mengantar Nabila menjadi salah seorang Alpha Zetizen 2017 dari Jawa Timur.
Di sana banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Misalnya, sekadar mampir membaca buku, melakukan diskusi terbuka, dan menerima sumbangan buku. Pengunjungnya pun nggak dibatasi usia loh. Semua kalangan boleh join. ’’Siapa pun bisa baca buku di situ. Jadi, bentuknya semacam perpustakaan, tapi di pinggir jalan, hehe,’’ kata cewek 18 tahun tersebut.
Aksi positif itu cukup melibatkan banyak pihak. Karena itu, Nabila juga bekerja sama dengan Aliansi Pelajar Surabaya. ’’Organisasi itu bergerak di bidang sosial dan pendidikan. Kebetulan, aku juga menjadi salah seorang penggagasnya. Jadi, Lapak Literasi adalah salah satu program literasi kami yang awalnya digagas untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional,’’ ujar Nabila.
Meski jelas punya dedikasi tinggi pada dunia yang dicintainya itu, ternyata ada aja loh oknum yang malah nyinyirin dan bilang Nabila itu sok pintar! ’’Sedih, ada juga teman-teman yang nggak suka sama apa yang aku lakuin. Mereka bilang aku sok pintar lah, sok rajin lah karena mengadakan program literasi ini. Bahkan, ada yang ngerobek-robek buku favoritku, tapi nggak ada yang ngaku,’’ ungkapnya.
Namun, kerja keras Nabila mengalahkan segalanya. Dengan semangatnya, dia bisa mengatasi semua masalah.
Konsistensi Nabila itu juga terbukti di program Zetizen National Challenge yang udah dua kali diikutinya. Yap, tahun lalu Nabila berangkat dengan aksi Sampahmu untuk Bukuku yang juga menyangkut literasi sehingga terpilih sebagai Alpha Zetizen. Sayangnya, dia belum berhasil menjadi Alpha Zetizen of the Year yang berangkat ke New Zealand. Walau begitu, semangatnya untuk melanjutkan aksi positif tetap membara.
’’Menang atau kalah sebenarnya nggak terlalu penting buatku. Sebab, tujuanku mengikuti Zetizen National Challenge adalah bukan untuk menang, tapi untuk memotivasi teman-teman melakukan aksi positif dan terus melanjutkan aksi positif yang udah aku mulai,’’ tutur siswi SMAN 18 Surabaya tersebut. Cheers, Nabila! (irm/c14/fhr)