Jawa Pos

Usul Copot Traffic Light

-

ENTAH sudah berapa tahun, cukup sering bila siang hari kita melewati Jalan Dinoyo, Surabaya, dari Jembatan BAT ke arah utara, terjadi kemacetan. Bila diamati, simpul kemacetan biasanya terjadi di pertigaan Jalan Majapahit dengan Dinoyo (sebut: lokasi DM).

Antrean mobil di lampu lalu lintas pertigaan Dinoyo dengan Polisi Istimewa (lokasi DPI) mengekor sampai melampaui lokasi DM. Hal ini berakibat kendaraan dari arah Majapahit yang hendak masuk Dinoyo (ke arah selatan) dan dari Dinoyo sisi utara hendak ke Majapahit kruntelan dan macet di lokasi DM.

Jarak lokasi lampu lalu lintas di lokasi DPI ke lokasi DM juga sangat pendek, mungkin hanya 60 meter. Kita sudah mengalah dan berharap orang lain juga mengalah dan memberi jalan, itu juga sia-sia. Tetap saja ada yang nempel terus dengan mobil di depannya tanpa mau mengalah. Padahal, mereka tahu sikap tak sabar itu akan mengakibat­kan kemacetan semakin parah. Amat jarang saya jumpai ada petugas yang mengatur di lokasi DM maupun DPI.

Untuk mengatasin­ya, saya mengusulka­n lampu lalu lintas di lokasi DPI yang mengatur kendaraan dari arah Dinoyo (TK Dapena) menuju Dinoyo bagian utara (EMCO lama) dimatikan atau dicopot saja. Selanjutny­a, di lokasi DPI dipasang rambu larangan masuk atau verboden.

Kendaraan dari arah Dinoyo TK Dapena yang akan menuju Dinoyo EMCO harus belok kiri ke Jalan Polisi Istimewa dan memutar balik ( U-turn) di depan gereja, lalu belok kiri di lokasi DPI. Larangan U-turn di depan gereja harus dilepas. Biarkan lalu lintas mengalir tanpa harus berhenti di lokasi lampu lalu lintas.

Bila direalisas­ikan, ini akan menghemat BBM, waktu dan tenaga pengendara, serta mengurangi biaya pemelihara­an lampu lalu lintas. Ayo dinas terkait. Jangan biarkan pengendara tersiksa karena pemasangan lampu lalu lintas yang tidak tepat sasaran. YAHYA DJUANDA, Sukolilo, Surabaya,

081233779x­xx

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia