Jawa Pos

Daripada Untung, Lebih Banyak Ruginya

-

KEMENANGAN 3-0 merupakan hadiah yang diterima tim yang menang walkover (WO). Polda Jatim, Haggana, dan Anak Bangsa adalah tiga tim yang telah merasakan hadiah tersebut di KKAP. Namun, kalau dihitung untung rugi, mereka lebih suka meraih poin dengan bertanding.

”Kami memang diuntungka­n karena mendapatka­n tiga poin cumacuma. Tapi, insiden seperti itu (WO) tidak bagus untuk kompetisi pembi- naan,” ujar pelatih Polda Jatim Priyo Handoko.

Handoko menambahka­n, dengan gagal bertanding, anak asuhnya merugi karena kehilangan jam terbang bermain. Apalagi bagi beberapa pemainnya yang sudah rela meluangkan waktu dari kesibukan atau pekerjaan lain.

Hal senada diungkapka­n Fais Amaroh, pelatih Haggana. Dalam sebuah kompetisi, gagal bertanding dalam satu laga otomatis punya pengaruh secara mental dalam pertanding­an berikutnya. Ketika Haggana gagal bertanding melawan Fatahillah 354 (29/8), misalnya. ’’Saat itu kami sudah siap, full team, karena kami ingin menjadikan laga tersebut sekaligus sebagai persiapan melawan Anak Bangsa,” jelasnya.

Kemenangan 3-0 dalam WO pun dianggap pelatih Anak Bangsa Yusuf Moni merugikan kalau tim bersangkut­an sedang terlibat persaingan yang menuntut jumlah gol banyak. Anak Bangsa yang menang WO atas Sasana Bhakti (19/9) pun merasa punya kesempatan menang lebih besar seandainya bertanding.

Sebab, Anak Bangsa juga mengejar selisih gol dari peringkat pertama grup B KKAP, Al Rayyan. ” Kan tidak menutup kemungkina­n kami bisa menang lebih besar (dari 3-0) karena permainan anak-anak sedang bagus-bagusnya,” jelas Yusuf. ( rpd/c17/dns)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia