Srikandi di Palagan Fashion Dunia
SURABAYA – Semakin banyak karya desainer Surabaya yang mulai diperhitungkan di kancah internasional. Diana Muljono Putri salah satunya. Dia berkolaborasi dengan desainer aksesori Yuling Hoo dalam Art Hearts Fashion: Los Angeles Fashion Week (LAFW) di Beverly Hilton Hotel, California, Amerika, 5–8 Oktober.
”Ini sudah kedua kalinya saya ikut,” jelas Diana. ”Kalau di Los Angeles ini, saya pertama kali,” tambah Yuling.
Dua sahabat itu membawakan inspirasi kisah Srikandi, putri perkasa dalam jagat Mahabharata. Ada 20 busana lengkap dengan setelan aksesorinya dalam tema tersebut
Dua koleksi rancangan mereka dipamerkan di lobi Hotel Bumi kemarin (25/9).
Meski bukan kali pertama, tetap saja Diana merasa berdebardebar. Persiapannya cukup singkat. ” Nggak sampai satu bulan buat bajunya,” kata pemilik brand Diana Couture tersebut.
Hingga kemarin Diana mengaku baru menyelesaikan empat busana. Itu yang 100 persen sudah rampung. ”Beberapa hari ini ngebut,” katanya. Dia berencana bertolak ke Los Angeles pada Selasa (3/10).
Dalam panggung fashion internasional, Diana kerap mengusung cerita-cerita lokal Indonesia. Termasuk kali ini. Koleksi itu menampilkan teknikteknik yang membawa nuansa sendiri. Di antaranya, teknik laser cutting (pemotongan dengan laser), embroidery (bordir), hand encrusting (proses pembuatan tekstur timbul pada kulit sapi), dan air brush (cat semprot).
Satu baju merupakan gabungan beberapa teknik. Menurut Diana, detail pembuatan itulah yang memunculkan kesan perempuan kuat dalam rancangannya. Pada bahan kulit sapi misalnya. Dia menggunakan laser cutting untuk membuat motifnya. ” Terlihat tiga dimensi,” ujar desainer 46 tahun itu.
Sosok Srikandi itu dikemas modern oleh Diana dalam bentuk pola busana yang bervariasi. Tidak hanya dress, tetapi Diana juga mendesain jumpsuit, coat, dan two-piece. ” Dress juga saya desain macam-macam pola bawahnya. Ada A-line, bentuk tulip, dan mermaid,” ungkapnya.
Selain kulit sapi, perempuan kelahiran Mojokerto, 11 Desember 1971, itu, bereksplorasi dengan berbagai macam bahan. Di antaranya, tule, brokat, bodystrocking, dan french lace. Ada tiga warna yang mendominasi rancangan Diana. Hitam, emas, dan silver.
Desain busana Diana itu disempurnakan oleh aksesori Yuling. Aksesori yang terbuat dari logam dan emas tersebut memiliki warna senada dengan busana Diana. ”Ada juga tambahan synthetic diamond,” kata perempuan 42 tahun itu. Sosok perempuan tegas dan cantik juga dapat terlihat dalam aksesori Le Ciel Design oleh Yuling.
Bentuk aksesori itu selaras dengan kisah Srikandi. Mulai burung, busur panah, kuda, hingga wayang. Untuk panggung di Los Angeles tersebut, Yuling membawa 20 set. Jumlahnya disesuaikan dengan rancangan Diana. Namun, satu paket dapat terdiri atas beberapa aksesori. Ada kalung dan headpiece. Ada juga topeng dan gelang.
Semuanya didesain Yuling tanpa menggunakan mesin. ”Pakai kerajinan tangan. Satu per satu, saya buat detail,” kata perempuan kelahiran Surabaya, 30 September 1974, tersebut.
Sebelumnya, Yuling pernah tampil di New York Fashion Week. ” Tapi, tetap saja saya selalu excited. Cemas juga iya,” ungkap alumnus Gemological Institute of America (GIA) di California tersebut. (bri/c6/dos)