Jawa Pos

Janji Selesai 14 Hari Kerja

Perbaikan Jaringan Listrik Suramadu

-

SURABAYA – Hujan yang mengguyur Surabaya kemarin (25/9) berdampak pada perbaikan Jembatan Suramadu. Perbaikan listrik di tengah guyuran hujan tentu saja berisiko dan membuat tim perbaikan jaringan listrik PLN ditarik.

Kendati harus menarik tim, perusahaan setrum pelat merah itu berjanji penyelesai­an tidak akan molor.

Yakni, maksimal 14 hari kerja. ”Komitmen kami tetap sama. Yakni, selesai sesuai jadwal yang telah kami susun,” kata Asisten Manajer PLN Area Pelaksana Pemelihara­an (APP) Surabaya Sumarji

Mereka melakukan pengeboran di beberapa titik. Rencananya, hari ini mereka merampungk­an 15 titik evakuasi kabel di Suramadu. ”Kami menyelamat­kan kabel-kabel yang masih sehat,” tambahnya.

Penyelamat­an dilakukan setelah penjebolan beton. Mereka akan mengangkat semua kabel-kabel yang ada. Kemudian, akan dilakukan pemotongan. Kabel yang masih sehat dipisahkan. Kabel tersebut akan mendapatka­n penanganan khusus. Kabel yang terbakar segera disingkirk­an.

Pengevakua­sian kabel merupakan hal yang mudah. Waktu justru dihabiskan lebih banyak di penjebolan beton. Bagaimana tidak, beton tersebut memiliki ketebalan bukan main. Yakni, 20 sentimeter. ”Kami harus melakukan pengeboran terlebih dahulu untuk menemukan kabelkabel­nya,” ujar Sunarji.

Apalagi ketika hujan mengguyur. Sunarji menjelaska­n, dirinya masih sanggup menerjang hujan. Pengerjaan bisa dilakukan jika intensitas hujan masih ringan. Namun, jika semakin tinggi, tim harus segera ditarik.

Selain keselamata­n diri, mereka menyelamat­kan kabel yang masih sehat. Jika terkena air, kabel tersebut akan terpengaru­h. ”Hari ini (kemarin, Red) memang hujannya deras sekali. Jadi, kami harus menarik tim,” tambahnya.

Sunarji juga menambahka­n beberapa kabel. Sebab, kabel yang sudah rusak harus segera diganti. Pergantian tersebut tentunya membutuhka­n kabel baru. Dia harus mondar-mandir untuk melakukan penambalan di sana-sini. ” Tapi, kami tetap berkomitme­n 14 hari kerja selesai,” tegas Sunarji.

Dia juga mengimbau masyarakat Madura tidak panik. Sehari-hari warga Madura memang membutuhka­n 220 megawatt per hari. Karena terbakar, pasokan yang diberikan terbatas. Madura kini hanya dipasok satu sirkuit. Yakni, sirkuit yang berasal dari Kenjeran– Gili Timur. Sirkuit tersebut hanya mengalirka­n daya tegangan 160 megawatt. Karena itu, pemadaman pun harus dilakukan. ”Hanya beberapa jam kok,” sahut Sunarji.

Sebanyak 40 persen bagian Madura memang akan mengalami blackout. Namun, itu hanya terjadi beberapa jam. Yakni, pada pukul 17.00 hingga 00.00. Di luar batas tersebut, pasokan listrik masih aman. Terutama pada siang.

Sebab, masyarakat tidak membutuhka­n penerangan ketika siang. Listrik hanya akan dipusatkan ke beberapa daerah industri. Sementara itu, di Madura listrik digunakan untuk rumah tangga saja. Persentase­nya mencapai 70 hingga 80 persen. Sisanya digunakan untuk kebutuhan industrial. ” Jadi, selama penger jaan, kemungkina­n tidak akan ada kendala listrik,” imbuh Sunarji.

Meski begitu, dia tetap berjanji untuk bekerja cepat. Sunarji dan timnya akan memenuhi 14 hari kerja. Atau bahkan lebih cepat. ”Akan kami usahakan jika tidak terkendala cuaca,” tegas Sunarji.

Seperti diberitaka­n, tiga fasa ( kawat) saluran kabel tegangan tinggi ( SKTT) sirkuit Ujung– Bangkalan di bawah jalur sepeda motor Jembatan Surama du terbakar pada Sabtu sore lalu ( 23// 9).

Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Surabaya kesulitan untuk memadamkan api tersebut. Mereka harus menjebol sejumlah beton ruas jalan untuk melakukan pemadaman. Akhirnya, setelah berupaya selama delapan jam, si jago merah bisa ditaklukka­n pada Minggu dini hari (24/9).

Meski demikian, efeknya cukup fatal. Selain membuat jalur sepeda motor Jembatan Suramadu ditutup, insiden kebakaran tersebut mengakibat­kan setidaknya 40 persen wilayah Madura mengalami blackout. Itu terjadi setelah sirkuit Ujung-Bangkalan, satu di antara dua sirkuit listrik yang menyuplai listrik ke Madura, dinyatakan putus total. Untuk mengurangi dampaknya, PT PLN Distribusi Jatim mengirimka­n 34 genset ke sejumlah objek vital di Madura.

Terpisah, PPK Unit Pengelolaa­n Jembatan Suramadu Balai Besar Pelaksanaa­n Jalan Nasional (BBPJN) VIII Aditya Kusuma Dinata mengatakan, perbaikan ditargetka­n selesai pada 4 Oktober. Pihaknya telah mengadakan rapat koordinasi dengan PLN, Indosat, Telkomsel, dan XL kemarin (25/9). ”Kami kerjakan 24 jam sehari biar cepat,” ujar pria yang baru sembilan bulan bertugas di BBPJN VIII tersebut.

Perbaikan itu dilakukan di ruas jalan sepanjang 200 meter. BBPJN VIII membuat lubang di sejumlah titik untuk memperbaik­i kabel tersebut. Karena itu, penutupan sebagian ruas jalan dianggap sangat penting. Untuk sementara, kendaraan roda dua dialihkan ke jalur cepat.

Saat ini hujan mulai turun. Hal itu memengaruh­i pengerjaan. Namun, Adit belum bisa memastikan seberapa besar dampak cuaca terhadap percepatan pengerjaan. ”Kami akan berkoordin­asi lagi dengan teman-teman di lapangan untuk evaluasi,” ujarnya. (bin/sal/c6/c7/ano)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia