Jawa Pos

Fokus Film UNTUK Nikmati Hidup

Luna Maya Makin Sibuk di Layar Lebar

-

JAKARTA – Dalam beberapa bulan terakhir, wajah Luna Maya berkali-kali menghiasi poster film. Mulai Mantan, The Doll 2, Filosofi Kopi 2: Ben & Jodi, hingga yang akan tayang, Mata Batin. Itu kontras dengan tahun lalu, ketika dia benarbenar rehat dari layar lebar. Tahun 2017 memang merupakan comeback Luna ke dunia film. ’’Iya, udah tiga tahun vakum nggak main film,’’ kata Luna ketika ditemui setelah peluncuran teaser trailer film Mata Batin di kantor Soraya Intercine Films, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (25/9). ’’ Terakhir (main film) itu Killers (2004). Lalu, mulai syuting lagi Mantan akhir 2016,’’ lanjut dia. Selama rehat, Luna sibuk mengerjaka­n berbagai hal. Salah satu yang paling mencolok adalah mengembang­kan bisnis clothing. Dia pernah berkolabor­asi dengan brand Hardware, lalu mendirikan label sendiri, Luna Habit. Dia juga menjajal dunia baru sebagai sutradara. Tahun ini, kata Luna, sudah saatnya dia kembali berfokus ke film. Luna pun bersemanga­t membahas film-filmnya. Filosofi Kopi 2: Ben & Jody dan film horor The Doll 2 tayang hanya selisih dua minggu. Filosofi Kopi 2 memang gagal menarik hati 500 ribu penonton di Indonesia. Tapi, menurut Luna, film itu sukses di luar negeri. ’’Eh, film aku ada di Fukuoka Internatio­nal Film Festival (berlangsun­g 15–24 September),’’ kata Luna. ’’Jadi (orang) Jepang suka banget sama filmnya. Nggak apa-apa ya aku cerita walaupun nggak ditanya,’’ lanjutnya, lantas tertawa. Luna sangat bahagia karena bisa memberi gambaran baru soal kopi di negara yang sangat menghargai budaya. ’’Dan mereka lihat Jogja, Toraja. Oh Indonesia so beautiful ya,’’ kata Luna yang menirukan ucapan para penonton Jepang. ’’Mereka senang dan terharu. Mereka sangat antusias dan pesan filmnya itu nyampe bahwa sesuatu yang punya rasa pasti punya nyawa,’’ paparnya bangga. Di The Doll 2, Luna memerankan Maira. Berkebalik­an dengan Filosofi Kopi 2, film itu masuk dalam lima besar film Indonesia terlaris dengan 1.226.864 penonton. Bulan depan, ada satu lagi filmnya yang tayang. Judulnya Devil’s Whisper garapan sutradara AS Adam Ripp. Film yang rencananya tayang pada 19 Oktober tersebut merupakan hasil kolaborasi MD Pictures dengan rumah produksi Hollywood. Meski portofolio­nya tahun ini cukup menggunung, dia tidak merasa lebih populer. ’’Kalau dulu lebih terkenal karena lebih banyak mukanya di TV. Sekarang mau fokus di film aja. Kalau dibilang populer lagi ya... masak sih,’’ katanya, lalu kembali tertawa. Luna melanjutka­n, saat ini dirinya memang menolak tawaran sinetron atau acara TV yang menghabisk­an banyak waktu. Jika tampil di TV, Luna memilih menjadi bintang tamu saja. ’’ So far dengan begini masih cukup kok memenuhi kebutuhank­u,’’ sambung dia. Luna mengakui, obsesinya kini sudah berbeda dengan beberapa tahun lalu. Dia tidak memungkiri, Luna muda sangat berambisi untuk menjadi sukses, kaya raya, dan memiliki ini-itu yang diinginkan­nya. Semakin bertambah usia, Luna sadar jika terus mengikuti ambisinya, tidak akan pernah ada habisnya. Waktu, kata Luna, tidak bisa dibeli. Luna pun tak ingin menghabisk­an waktu untuk terus mengejar uang di – let’s say– sinetron stripping atau semacamnya. ’’Aku mau explore, mau traveling. Aku mau menghabisk­an waktu sama keluarga, sama teman. Aku mau kerja apa yang aku suka, tapi di saat bersamaan bisa quality time untuk diri aku sendiri. Ini menurutku yang lebih penting daripada uang,’’ tuturnya. (glo/c7/na) FEDRIK TARIGAN/JAWA POS

 ??  ?? Kopi Pahit Luna tidak bisa menyebut satu per satu film yang difavoritk­annya. Namun, ketika diminta untuk menyebut tiga film yang sedang disukai, ini jawabnya. La La Land (2017) Interstell­ar (2014) It (2017) Penata Busana Film
Dalam film Mata...
Kopi Pahit Luna tidak bisa menyebut satu per satu film yang difavoritk­annya. Namun, ketika diminta untuk menyebut tiga film yang sedang disukai, ini jawabnya. La La Land (2017) Interstell­ar (2014) It (2017) Penata Busana Film Dalam film Mata...
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia