Takut Diserang, Kirim Tambahan Pasukan
BAGHDAD – Pemerintah Regional Kurdistan (KRG) mengirim ribuan tentara tambahan ke Kirkuk. Mereka waswas jika pemerintah Iraq menyerang kota yang kaya akan minyak tersebut. Sebab, pasukan Iraq berdatangan di sisi selatan Kirkuk dengan membawa tank, artileri, mortir, dan Humvees. Sejak Kamis malam (12/10) KRG mengirim sekitar 6 ribu prajurit tambahan untuk membantu puluhan ribu personel Peshmerga yang menjaga kota itu.
’’Pasukan Iraq itu berada sekitar 3 kilometer dari Pasukan Peshmerga. Intelijen mengungkapkan, mereka memiliki rencana untuk mengambil alih lahan minyak, bandara, dan pangkalan militer,’’ bunyi pernyataan dari KRG. Mereka menyebut pasukan unit paramiliter Popular Mobilisation Forces (PMF) milik pemerintah Iraq yang ditempatkan di dekat Kirkuk itu sebagai provokasi untuk memicu konfrontasi.
Kirkuk berada di luar wilayah otonomi KRG. Pasukan Peshmerga Kurdi menguasai kota tersebut setelah militer Iraq gagal membendung ISIS pada 2004. KRG memang pantas waspada. Meski belum mendeklarasikan kemer- dekaan, referendum yang mereka gelar 25 September lalu sudah membuat berang Iraq. KRG menawarkan dialog, tetapi ditolak pemerintah Iraq. Negara yang dipimpin Presiden Muhammad Fuad Masum itu sudah pernah mengancam akan mengambil alih Kota Kirkuk.
’’Ribuan personel anggota unit pasukan bersenjata Peshmerga kini sudah berada di posisi masing-masing di sekitar Kirkuk,’’ tulis Hemim Hawrami, ajudan Presiden Kurdistan Masoud Barzani, di akun Twitter- nya. ’’Tugas mereka ialah bertahan dengan cara apa pun,’’ tambahnya. Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Iraq Haider Al Abadi menjelaskan, mereka tidak memiliki keinginan menyerang Kirkuk. Pasukan yang ditempatkan di dekat kota itu hanya bertugas menginspeksi dan mengamankan Hawija, wilayah yang diambil alih dari ISIS seminggu lalu.
Perseteruan Iraq melawan KRG itu membuat cemas beberapa negara. Jerman yang selama ini dikenal dekat dengan KRG atau Iraq meminta kedua pihak menahan diri. (Reuters/ AlJazeera/sha/c4/any)