Emir Qatar Bawa 43 Delegasi Bisnis
JAKARTA – Kerja sama di bidang kesehatan, kebudayaan, pemuda dan olahraga, transportasi udara, serta tidak ketinggalan soal tenaga kerja akan menjadi agenda dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani. Pemimpin Qatar tersebut akan berkunjung ke Indonesia pada 17–18 Oktober.
Kunjungan itu merupakan kunjungan balasan setelah Presiden Joko Widodo bertandang ke Qatar pada September 2015. Pertemuan bilateral kedua pemimpin direncanakan berlangsung di Istana Bogor pada 18 Oktober.
Menurut Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Sunarko, Indonesia sedang mendorong pengiriman lebih banyak lagi tenaga profesional untuk bekerja di Qatar. ”Seperti dari sektor perhotelan. Ada juga perawat dan dokter dan (tenaga kerja, Red) sektor penerbangan. Tapi, untuk pekerja domestik, Indonesia masih moratorium dan tidak akan mengirim tenaga kerja domestik ke sana,” terang Sunarko.
Sunarko menambahkan, Qatar punya potensi ekonomi besar dengan kemampuan dan kapasitas energi yang juga besar. Pada kunjungannya nanti, emir Qatar juga bakal membawa serta 43 delegasi bisnis. Mereka akan dipetemukan dengan 150 pengusaha Indonesia di forum bisnis. Dalam forum tersebut, para pebisnis akan berkomunikasi untuk mencapai kesepakatan kerja sama.
Saat ini nilai perdagangan antara Indonesia dan Qatar cukup tinggi. Yaitu mencapai USD 900 juta per tahun pada 2016. Adapun ekspor Indonesia ke Qatar, antara lain, produk otomotif, furnitur, tekstil, sepatu, plastik, dan onderdil otomotif.
Sementara itu, mayoritas yang diimpor Indonesia dari Qatar adalah minyak. Jumlah WNI di Qatar juga cukup besar, yakni 30 ribu orang. Umumnya, mereka bekerja sebagai tenaga profesional. (and/c11/ttg)