Tiket Terakhir Milik PSMP
SURABAYA – Berakhir sudah persaingan ketat dalam babak 16 besar Liga 2. Tiket terakhir babak delapan besar yang diperebutkan kemarin dari grup D akhirnya menjadi milik PS Mojokerto Putra (PSMP). Itu menyusul kemenangan PSMP atas tamunya, Martapura FC, 2-1 kemarin.
Berkat kemenangan tersebut, tak hanya lolos ke delapan besar, PSMP juga menjadi juara grup D dengan koleksi 12 poin. Mereka menemani Martapura yang sejak pekan lalu memastikan diri lolos ke babak delapan besar dengan koleksi 11 poin.
Karena kemenangan itu, hasil laga lain di grup D antara Persiwa Wamena versus Madura FC sama sekali tidak berpengaruh. Kebetulan, dalam waktu yang berbarengan, Madura FC mampu menang 2-0 atas Persiwa di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo. Madura FC berada di posisi ketiga dengan 10 poin.
Bermain di Stadion Jala Krida Mandala, Bumimoro, Surabaya, PSMP unggul lebih dulu melalui winger Haris Tuharea pada menit ke-12 dan gelandang Indra Setiawan (28’). Martapura baru bisa memperkecil ketertinggalan pada menit ke-86 melalui tandukan Qischil Gandrum Minny (86’).
Kemenangan tersebut membuat pelatih PSMP Redi Supriyanto puas. Menurut dia, para pemain mampu menjalankan instruksinya dengan sangat baik. Setelah laga itu, fokus mereka langsung tertuju pada persaingan di grup Y babak delapan besar Liga 2. Mereka akan tergabung bersama PSIS Semarang, PSPS Riau, dan Persebaya Surabaya.
Persebaya adalah salah satu tim yang menjadi perhatian PSMP. Sebab, mereka bertetangga. ”Bertemu Persebaya jelas akan menjadi tantangan tersendiri. Mereka salah satu tim kuat. Tapi, dalam pandangan saya, semua tim di delapan besar perlu diwaspadai. Kami tidak boleh meremehkan,” kata pelatih 42 tahun tersebut.
Pada delapan besar nanti, Martapura yang berstatus runner-up grup D tergabung dalam grup X bersama Persis Solo, PSMS Medan, dan Kalteng Putra. Ketika melawan PSMP kemarin, mereka tidak turun dengan kekuatan terbaik karena merasa telah lolos.
Pelatih Martapura Frans Sinatra Huwae menilai, para pemain utamanya kelelahan dan berisiko jika dipaksa turun. Karena itulah, dia tidak menyesal gagal menjuarai grup D. ”Sebelum laga ini, kami sudah pasti lolos, jadi saya tidak terlalu pikir. Sebenarnya ada Persebaya lagi (kalau juara grup D, Red). Tapi, saya tidak ingin kondisi pemain semakin menurun,” ungkapnya.
Dalam laga lainnya, Madura FC menang 2-0 melalui dua gol Beny Ashar (46’ dan 61’). Namun, kemenangan itu tak mampu membawa mereka melaju ke babak berikutnya. ”Kami tidak bisa masuk delapan besar meski bisa memenangkan pertandingan. Ke depan, semoga bisa lolos ke babak selanjutnya,” ujar Ismayana Arsyad, asisten pelatih Madura FC.
Sejatinya, Madura FC punya target tinggi untuk lolos hingga Liga 1. Namun, bisa bertahan di Liga 2 dengan persaingan seketat itu sudah membuat mereka bersyukur. Sebaliknya, Persiwa selama babak 16 besar tidak bermain sebagus di fase grup saat mereka menjadi juara grup 8.
Pelatih Persiwa Djoko Susilo mengungkapkan, tidak ada penambahan pemain dan beberapa pemain cedera membuat mereka memiliki beberapa kelemahan selama babak 16 besar. ”Lagi pula, pada babak 16 besar, kualitas tim lebih tinggi ketimbang fase grup,” kata Djoko. (dit/rpd/c17/ham)