Ganti Pipa Peninggalan Belanda
SURABAYA – PDAM memiliki jaringan pipa sepanjang 6.000 kilometer. Saluran itu sudah menjangkau 97 persen warga. Masalahnya, sebagian besar pipa tersebut usang. Bahkan, banyak yang berasal dari peninggalan Belanda.
Pipa-pipa tua itu sering rewel, harus tambal sulam. Idealnya, pipa-pipa tersebut memang harus diganti dengan pipa baru. Namun, kemampuan PDAM selama ini hanya 10 kilometer pipa per tahun. Artinya, butuh 600 tahun untuk mengganti seluruh pipa tersebut.
Dirut PDAM Mujiaman ditugasi Wali Kota Tri Rismaharini untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dia sudah mematok target pembaruan pipa sepanjang 100 kilometer per tahun. Jadi, dalam waktu 60 tahun, seluruh pipa sudah diganti. Di sisi lain, wali kota memerintahkan agar peremajaan pipa dilakukan tanpa merusak banyak jalan, khususnya di jalan protokol. ’’Karena setelah dikeruk dan dikembalikan, aspalnya pasti enggak rata. Mletot,’’ ujar Mujiaman ditemui di kantornya kemarin (13/10).
Pipa-pipa yang diprioritaskan adalah pipa peninggalan Belanda. Pipa tersebut mengalir dari Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) Ngagel ke sejumlah jalur protokol. Di antaranya, Jalan A. Yani, Diponegoro, Raya Darmo, Tunjungan, Blauran, hingga Panglima Sudirman.
Proyek peremajaan pipa itu sedang dikerjakan di Jalan Panglima Sudirman sejak sepekan lalu. Kontraktor proyek tidak mengeruk seluruh jalan untuk mengangkat pipa lama. Teknik yang digunakan adalah horizontal directional drilling (HDD). Jadi, pipa dimasukkan setelah pengeboran. (sal/c17/oni)