Jawa Pos

Istri Tak Kuat Layani Suami

Tidak Harmonis, Picu Perceraian Tinggi

-

GRESIK – Jumlah kasus penceraian di Kota Pudak cukup tinggi. Pengajuan laporan ke Pengadilan Agama Gresik didominasi kaum hawa. Mereka pun membutuhka­n waktu untuk pulih dan berdamai dengan kenyataan. Salah satu caranya adalah menyibukka­n diri dengan bekerja.

Misalnya, Puspa (nama samaran). Perempuan 32 tahun itu harus mengikhlas­kan rumah tangga yang dibangunny­a pada 2007 berakhir di meja hijau tahun lalu. Pada April 2016, Puspa resmi menyandang status janda dengan tiga anak yang masih bersekolah di tingkat SMP dan SD.

Puspa pun membuka lembaran baru. Saat ini, dia bekerja keras untuk mengelola lembaga bimbingan belajar yang didirikann­ya tiga tahun lalu. Puspa juga merambah bisnis kuliner dengan berjualan makanan homemade.

Tidak hanya sibuk bekerja, Puspa berusaha mencari tambatan hati yang baru. ’’Sudah ada yang ngajak nikah, dia juragan restoran bebek. Tapi masih mikir, sepertinya dia temperamen­tal dan cemburuan,” katanya.

Terkait kisah pernikahan­nya yang gagal, Puspa masih bisa mengingat semua hal dengan jelas. Pria yang dinikahiny­a adalah Alex (nama samaran). Saat hidup bersama dalam satu atap, Puspa merasa suaminya overprotek­tif. ’’Hampir lima tahun pertama pernikahan itu, aku dikurung di rumah,” ujarnya.

Puspa juga tak segan mengakui bahwa dirinya kewalahan saat melayani kebutuhan biologis sang suami. Betapa tidak, dalam sehari, Alex bisa tiga kali meminta berhubunga­n badan. ’’Sudah seperti minum obat. Pagi siang malam. Siang pas istirahat kerja, dia pulang, terus minta begituan. Tapi, ya seringnya berakhir nggak menyenangk­an,” terangnya.

Sang suami hampir selalu tidak puas. Penyebabny­a, Alex gemar menonton video syur. Jadi, Alex bisa dibilang punya ’’standar tinggi” ala film biru dalam berhubunga­n seksual. Puspa tidak bisa mengimbang­i hal itu.

Panitera PA Gresik Dulloh menuturkan, ratusan perkara cerai diterima dan diputus tiap bulan oleh Pengadilan Agama (PA) Gresik. Salah satu penyebab utama perceraian adalah ketidakcoc­okan atau ketidakhar­monisan. Penyebab itu pun bisa macam-macam. Mulai perbedaan pandangan hidup hingga salah satu pihak tidak puas. ’’Hiperseks juga masuk penyebab ketidakcoc­okan,’’ ujarnya.

Lelaki asal Jombang itu menambahka­n, meninggalk­an salah satu pihak juga menjadi salah satu penyebab tertinggi perceraian. (hay/c15/c18/dio)

 ?? GUSLAN GUMILANG/JAWA POS ??
GUSLAN GUMILANG/JAWA POS

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia