Jawa Pos

LIMA TAHUN HIDUP DALAM PENYEKAPAN

-

JULI 2012

Joshua Boyle dan Caitlan Coleman bepergian ke Rusia. Mereka kemudian melanjutka­n perjalanan ke Kazakhstan, Tajikistan, Kirgistan, dan Afghanista­n.

8 OKTOBER 2012

Ayah Coleman kali terakhir menerima telepon dari Boyle sebelum mereka diculik Taliban. Saat itu Boyle mengatakan bahwa mereka (dirinya dan Coleman) sedang berada di kawasan yang tidak aman di Afghanista­n. Coleman tengah hamil lima bulan saat itu.

SEKITAR AKHIR 2012 ATAU AWAL 2013

Anak pertama Coleman lahir di lokasi penyandera­an. Saat diculik, Coleman sedang hamil dan hari perkiraan lahir (HPL)-nya adalah Desember 2012.

4 JUNI 2014

Keluarga besar Coleman merilis dua video tentang kehidupan dua sandera dan anak mereka di tempat penyekapan yang berada di bawah tanah. Video itu dikirim kepada keluarga besar Coleman pada 2013. Boyle dan Coleman mengharapk­an pemerintah Amerika Serikat (AS) membebaska­n mereka dan putra

mereka dari sekapan Taliban.

NOVEMBER 2015

Keluarga besar Coleman menerima surat dari Coleman yang menyebutka­n bahwa dirinya telah melahirkan putra keduanya di lokasi penyandera­an.

30 AGUSTUS 2016

Kisah Coleman dan Boyle dalam bentuk rekaman audiovisua­l diunggah ke YouTube. Dalam rekaman itu, Boyle mengatakan bahwa para penculik akan membunuhny­a dan keluargany­a jika kebijakan pemerintah Afghanista­n tidak segera berubah.

DESEMBER 2016

Satu lagi video tentang para sandera itu tersebar luas di internet. Kali ini tampak Coleman, Boyle, dan dua putra mereka. Dalam video tersebut, Coleman mendesak pemerintah Afghanista­n, Kanada, dan AS segera bersepakat terkait tuntutan Taliban dan membebaska­n dirinya dan keluargany­a.

12 OKTOBER 2017

AS menyatakan bahwa Pakistan telah membebaska­n Coleman dan keluargany­a. Sekitar dua bulan sebelumnya, Coleman melahirkan bayi ketiganya yang berjenis kelamin perempuan. Dalam keterangan resminya, pemerintah Pakistan mengaku akan memulangka­n Boyle dan Coleman ke negara asal.

13 OKTOBER 2017

Coleman dan keluargany­a meninggalk­an Pakistan. Mereka terbang ke Inggris untuk kemudian lanjut ke Kanada. Mereka lebih memilih pulang ke Kanada daripada ke AS.

 ??  ?? GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS Sumber: The Canadian Press
GRAFIS: ERIE DINI/JAWA POS Sumber: The Canadian Press
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia