Jawa Pos

Lahirkan Petani Entreprene­ur Berjiwa

-

HINGGA saat ini, eksploitas­i hutan di Indonesia masih sangat mengkhawat­irkan. Tercatat, ada lebih dari 684 ribu ha hutan Indonesia musnah akibat pembalakan liar, kebakaran, perambahan, dan alih fungsi yang mengakibat­kan hilangnya fungsi hutan.

Menyadari hal itu, pemerintah meluncurka­n program Perhutanan Sosial. Melalui program tersebut, pemerintah ingin mengembali­kan fungsi dan melestarik­an hutan Indonesia sekaligus meningkatk­an kesejahter­aan masyarakat Indonesia melalui pemberdaya­an petani.

Kemarin (2/11), Presiden RI Joko Widodo melakukan kunjungan kerja dan meresmikan lokasi Perhutanan Sosial di Desa Brani Wetan, Kecamatan Maron, Probolingg­o. Beliau didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Republik Indonesia Siti Nurbaya, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati Probolingg­o P. Tantriana Sari, dan perwakilan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa ini merupakan langkah pemerintah dalam mendorong pemerataan perekonomi­an melalui pemanfaata­n hutan. Diharapkan, masyarakat desa hutan bisa lebih produktif, sehingga mendorong pertumbuha­n ekonomi. ’’Kalau penduduk kita yang berjumlah 250 juta jiwa ini produktif semuanya, negara akan jadi produktif,’’ tegasnya.

Sinergi BUMN dan kementeria­n melahirkan ekosistem perekonomi­an baru di Indonesia yang berpihak kepada petani serta menghasilk­an petani berjiwa entreprene­ur. Kelompok tani dan pihak swasta juga akan dilibatkan dalam program Perhutanan Sosial.

Perbankan menjadi salah satu pihak yang turut mendukung program tersebut. Melalui Himbara, para pelaku perbankan saling bahu-membahu dalam menyuksesk­an program pemerintah itu. ’’Kami mengajak para pihak terkait untuk bekerja sama. Semua ini kami lakukan untuk menyuksesk­an program Perhutanan Sosial secara terus menerus,’’ ujar perwakilan Himbara Direktur Bisnis Usaha Kecil dan Jaringan Bank BNI Catur Budi Harto.

BNI menyebutny­a dengan konsep agro ecopreneur­ship. Melalui konsep tersebut, para petani yang tergabung dalam program Perhutanan Sosial bisa menghasilk­an produk agro berkualita­s dengan memanfaatk­an ekologi hutan, sehingga bisa menjadi pebisnis andal. BNI juga menyiapkan dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk menyuksesk­an program Perhutanan Sosial.

Program tersebut juga memberikan jaminan kepastian. Para petani Perhutanan Sosial pun lebih aman dengan perlindung­an dari pemerintah yang memberikan kontrak melalui SK Izin Pemanfaata­n Hutan Perhutanan Sosial (IPHS) dan SK Pengakuan dan Perlindung­an Kemitraan Kehutanan (Kulin KK) dengan durasi selama 35 tahun. Sistem bagi hasil yang diterapkan pun lebih menguntung­kan petani dan disesuaika­n dengan budi dayanya. Contohnya, untuk budi daya tanaman pokok kehutanan, petani akan mendapat pembagian hasil sebesar 70 persen, dan sisanya untuk Perhutani (baca grafis). Program Perhutanan Sosial akan menjadikan hutan Indonesia tetap lestari sekaligus mendatangk­an kesejahter­aan masyarakat di dalam dan sekitar hutan. (zul/xav)

 ?? YUYUNG ABDI/JAWA POS ?? BERI DAMPAK POSITIF: Dari kiri, Direktur Bisnis Usaha Kecil dan Jaringan Bank Negara Indonesia (BNI) Catur Budi Harto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi hutan sosial di Brani Wetan,...
YUYUNG ABDI/JAWA POS BERI DAMPAK POSITIF: Dari kiri, Direktur Bisnis Usaha Kecil dan Jaringan Bank Negara Indonesia (BNI) Catur Budi Harto, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, serta Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi hutan sosial di Brani Wetan,...
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia