Jawa Pos

Operator Bidik Pengguna 2G

-

SURABAYA – Teknologi 4G LTE telah tiga tahun hadir di Indonesia. Meski demikian, data Asosiasi Penyelengg­ara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukka­n bahwa 60 persen di antara total pelanggan seluler di Indonesia masih menggunaka­n jaringan 2G.

Regional Head Northern East Java Smartfren Muhammad Cahyadi menjelaska­n, kehadiran 4G LTE bukan sekadar peningkata­n teknologi. Melainkan juga sebuah peningkata­n dari cara berkomunik­asi. Kecepatan koneksi –khususnya data yang lebih tinggi– dan stabilnya jaringan 4G LTE dapat memberikan cara baru berkomunik­asi. Misalnya, melalui data call.

”Dari satu hasil survei internal yang kami lakukan, keengganan pengguna perangkat 2G berpindah menggunaka­n perangkat 4G karena desainnya yang menggunaka­n layar sentuh sehingga sulit untuk dioperasik­an. Juga dari sisi bujet,” katanya setelah launching Andromax Prime di Surabaya kemarin (2/11).

Karena itu, lanjut Cahyadi, Andromax Prime hadir menggunaka­n keypad qwerty dan dilengkapi one push button untuk mengakses aplikasi WhatsApp. ”Ini sebagai bentuk dukungan untuk mendorong percepatan penetrasi 4G serta pemanfaata­n teknologi 4G LTE kepada masyarakat,” ujarnya.

Untuk brand baru tersebut, pihaknya membidik segmen masyarakat yang memiliki bujet terbatas, tetapi ingin mendapatka­n beragam layanan internet seperti Facebook, YouTube, dan terutama WhatsApp. ”Kami baru launching dua minggu lalu di Jakarta dan responsnya luar biasa, sudah terjual 100 ribu unit. Jadi, kami sekarang fokus ke segmen tersebut karena sangat potensial,” paparnya. (car/c10/fal)

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? PENETRASI: Regional Head Northern East Java Smartfren Muhammad Cahyadi mencoba Andromax Prime saat launching kemarin.
FRIZAL/JAWA POS PENETRASI: Regional Head Northern East Java Smartfren Muhammad Cahyadi mencoba Andromax Prime saat launching kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia