Jawa Pos

Kepentinga­n Politik Dompleng Aksi KKB

Polda Papua Perkuat Personel

-

JAKARTA – Aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua belum reda. Selain aparat keamanan dan pegawai PT Freeport Indonesia, masyarakat sipil menjadi sasaran mereka.

Polda Papua dan Kodam XVII/ Cenderawas­ih memprediks­i, kelompok tersebut masih akan berbuat onar. Di samping kian dekat dengan hari kelahiran mereka pada 1 Desember nanti, pilkada bisa menjadi pemicu. Sebab, ada indikasi KKB turut dimanfaatk­an untuk kepentinga­n politik.

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar menjelaska­n, instansiny­a sudah mencari tahu motif KKB sehingga berbuat onar. Selain menuntut hak dan menyuaraka­n keinginan untuk merdeka, ada motif lain yang turut dibaca kepolisian. Motif lain itu berkaitan dengan kepentinga­n politik.

’’Kalau soal pilkada, memang tidak bisa digenerali­sasi. Tetapi, ada indikasi dari hasil penelusura­n kami, kelompok-kelompok itu juga dimanfaatk­an para paslon untuk meraih dukungan,’’ terang Boy setelah rapat bersama Menko Polhukam Wiranto dan Menkum HAM Yasonnna H. Laoly di kantor Kemenko Polhukam kemarin (2/11).

Dia menegaskan, instansiny­a sudah menemukan fakta yang berkaitan dengan indikasi tersebut. ’’Ada fakta-fakta ke arah itu,’’ tegasnya. Tahun depan Papua masuk daftar satu di antara 17 provinsi yang menyelengg­arakan pilkada. Untuk itu, aparat keamanan kian intens berkoordin­asi.

Menurut Boy, pihaknya menyiapkan dua per tiga dari total seluruh personel di bawah koordinasi Polda Papua. ’’Itu untuk tuntutan pengamanan,’’ imbuhnya.

Mantan Kapolda Banten tersebut juga meminta bantuan Mabes Polri. ’’ Tujuh kompi Brimob,’’ ucap Boy. Seluruhnya dibutuhkan untuk mengamanka­n proses pilkada maupun menjaga beberapa objek vital di wilayahnya.

Pangdam XVII/Cenderawas­ih Mayjen TNI George E. Supit memastikan siap membantu Polda Papua. Namun, sampai saat ini belum ada rencana untuk memperteba­l pasukan. ’’Kami masih kuat,’’ tegasnya.

Kalaupun membutuhka­n tambahan pasukan, dia akan me- nariknya dari satuan pengamanan perbatasan. ’’Mereka sewaktuwak­tu dapat kami libatkan. Tentunya dengan perintah dan seizin panglima TNI,’’ terangnya.

Arahan untuk bersiap diri menjelang pilkada serentak tahun depan memang menjadi perhatian aparat keamanan di Papua. Namun, pergerakan KKB juga terus diawasi. Apalagi, sebelum masuk Desember, lanjut George, mereka biasa unjuk diri. ’’ Kan 1 Desember harinya mereka,’’ ujarnya. Menurut dia, tindakan itu dilakukan KKB untuk menunjukka­n eksistensi.

George menjelaska­n, KKB tidak lain adalah OPM alias Organisasi Papua Merdeka. Karena itu, dia membenarka­n keterangan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo bahwa dalang penembakan di Papua beberapa hari lalu adalah OPM. ’’Istilah kami masih OPM. Tapi, sejak diambil alih kepolisian, istilah itu (berubah jadi) KKB,’’ katanya.

Apa pun sebutan kelompok tersebut, Polda Papua dan Kodam XVII/Cenderawas­ih tidak pandang bulu. ’’Kami bekerja sama dengan polisi untuk menindakla­njuti apa sih maunya KKB itu,’’ ucap George. (syn/c5/oki)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia