Jawa Pos

Akses Ramah buat Difabel

-

SALAH satu aspek penting yang dilakukan tim renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah penyediaan ruang bagi kaum difabel. Sebab, selain menggelar Asian Games 2018, SUGBK akan menjadi venue utama untuk penyelengg­araan Asian Para Games 2018. Alhasil, setiap venue yang direnovasi harus memperhati­kan aspek pendukung difabel.

Khusus di SUGBK, total ada 200 kursi untuk kaum difabel. Selain itu, stadion tersebut dilengkapi 20 toilet. Perinciann­ya, 12 toilet di lantai 1 dan 8 toilet di lantai 2. Akses masuk stadion dan tribun pun dirancang sedemikian rupa agar ramah difabel.

Selain lift yang disediakan bagi penonton difabel, kursi khusus juga disediakan di beberapa spot di area VIP dan tribun belakang gawang utara dan selatan. Untuk jalur menuju tribun, disediakan pula jalur yang ramah difabel, misalnya untuk pengguna kursi roda.

Jalur tersebut juga terlihat di sebagian besar venue yang berada di kompleks SUGBK. Termasuk kolam renang senayan, Istora juga venue yang lain. Prinsipnya, SUGBK sebagai main venue diupayakan untuk mengakomod­ir sepenuhnya kebutuhan suporter ataupun atlet difabel.

Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam kunjungann­ya belum lama ini menilai keberadaan fasilitas difabel amat penting. Dia mencontohk­an stadion besar di dunia yang juga mengalokas­ikan beberapa kursi dan fasilitas untuk penonton atau atlet difabel. ’’Jadi, semua setara. Bonus saja sama kan?” ujarnya merujuk bonus buat atlet dan atlet difabel Indonesia yang berjuang di SEA Games dan ASEAN Para Games 2017.

PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) SUGBK Kusworo Darpito menjelaska­n, fasilitas untuk difabel itu cukup krusial. ’’Sebelumnya, kami juga menjajaki untuk menggunaka­n tunnel (terowongan) pembatas tribun dengan lapangan,’’ tuturnya. (nap/c20/ady)

 ??  ??
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia