Api Lahap Pabrik Minyak Goreng
SURABAYA – Kebakaran kembali terjadi di metropolis pada Rabu malam (1/11). Si jago merah melahap habis satu gudang produksi minyak goreng milik PT Sari Mas Permai di kawasan industri Waru Gunung, Karang Pilang. Petugas pemadam kebakaran pun harus berjibaku selama satu jam untuk menjinakkan api.
Kejadian itu dilaporkan warga ke command center sekitar pukul 22.00. Dua mobil dinas kebakaran dari pos Waru Gunung langsung meluncur. Lantaran api sudah membesar, 13 mobil lainnya menyusul tiga menit kemudian. Dua mobil skylift langsung beraksi. Para petugas pemadam kebakaran berusaha melokalisasi api dari sisi selatan dan timur.
Pada peristiwa itu, arus kendaraan sempat terhambat lantaran mobil pemadam harus keluar-masuk pabrik. Mereka bolak-balik mengisi persediaan air dari saluran limbah di sebelah timur pabrik. Belasan kontainer harus mengantre karena mendahulukan mobil pemadam yang lalu-lalang
Ditemui di lokasi kejadian, Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya Chandra Oratmangun menuturkan bahwa pihaknya harus menggunakan liquid foam untuk menjinakkan api. Sebab, air tidak cukup meredam api jika si jago merah terpapar minyak. ’’Saat pendinginan, baru kami kecilkan intensitas foam- nya,” ucapnya.
Pabrik milik Edy Sunarto itu terbakar sekitar 70 persen. Api dinyatakan padam pada pukul 23.00. Para firefighter tersebut lantas melakukan pembasahan hingga pukul 01.00. Area produksi itu memiliki luas sekitar 25 x 100 meter. Bagian yang terbakar berada di area tengah hingga utara gudang. Saat Jawa Pos mengambil gambar, lokasi kebakaran gelap gulita. Hanya lampu sorot dari mobil pemadam yang jadi sumber cahaya.
Lampu itu disorotkan masuk lewat ventilasi di bagian selatan gudang. Cahaya tersebut tidak bisa menjangkau keseluruhan gudang. Ujung cahayanya jatuh tepat di area tengah. Gudang itu memiliki tinggi sekitar 10 meter. Ada sejumlah tangga produksi yang memanjang dari utara ke selatan yang bisa menggapai ujung atas tong. Sejatinya, tangga tersebut digunakan untuk mengontrol tong produksi.
Tabung biru berdiameter 1,5 meter itu berisi kopra yang akan diproduksi menjadi minyak goreng. Ada ratusan pipa antartabung yang menghubungkan ke area gudang proses lainnya di sisi timur. Hanya sekitar 30 persen tong yang masih berwarna biru. Lainnya sudah menghitam dan hancur.
Kepada polisi, Imam, saksi mata, menyatakan bahwa api kali pertama terlihat di bagian tengah. Dia menduga panel listrik menjadi titik awal kebakaran. Api lantas menjalar ke puluhan tabung warna biru yang berisi kopra yang akan diproduksi. ’’Dugaan awalnya korsleting panel listrik,’’ kata Kanitreskrim Polsek Karang Pilang Iptu Marji Wibowo.
Ledakan hebat sempat terdengar dua kali saat mobil pemadam belum tiba di lokasi. Dentuman api itu menyambar bagian atap gudang. Cahaya merah yang dipancarkan api sempat terlihat dari radius 200 meter di Jalan Mastrip Barat. ’’Besar sekali kebakarannya,’’ ujar Imam.
Hingga saat ini, polisi belum berani menyimpulkan penyebab utama terbakarnya gudang produksi tersebut. Rencananya, hari ini pihak pabrik baru akan melapor ke polisi. Penyelidikan akan dilakukan oleh Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya. Kerugian materiil akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai belasan miliar rupiah.( mir/c20/git)