Jawa Pos

Truk Disikat Dua KA, Sopir Melompat

-

GRESIK – Betapa bahaya lintasan kereta api tanpa palang pintu. Andai saja Yogi Susilo tidak gesit melompat ke kubangan di lintasan rel KA Desa Tumapel, Kecamatan Duduksampe­yan, nyawanya bisa melayang. Truknya saja nyaris hancur ditabrak dua kereta. Yogi sungguh beruntung.

Peristiwa dramatis itu terjadi Rabu malam (1/11). Sekitar pukul 19.00, Yogi menyopiri truk bernopol S 9277 UF. Truk tersebut memuat pasir. Dia menyeberan­g dua jalur rel ( double track) di Desa Tumapel. Yang celaka, truk itu mogok di tengah lintasan.

Padahal, saat itu, melaju KA Sembrani dari arah Surabaya menuju Jakarta. Sekitar 1 kilometer sebelum tempat kejadian, masinis KA mendapat kabar adanya truk mogok. Dia segera mengurangi kecepatan sehingga KA berjalan pelan.

Di sisi lain, sejumlah warga Tumapel berusaha mendorong truk Yogi. Upaya itu gagal. ” Truk sangat berat,” kata Rah- mad, 30, seorang saksi mata. KA Sembrani semakin dekat. Warga memilih menyelamat­kan diri. Kereta menabrak kepala truk sebelah kiri. ”Untungnya, masinis sudah mengurangi kecepatan. Jadi, benturanny­a tidak terlalu keras,” ujar Mustakim, 21, saksi lain.

Meski demikian, bodi truk terseret sekitar 10 meter. Posisinya menutupi dua arah lintasan kereta. Yogi lolos dari maut. Namun, bahaya datang lagi. Kali ini, dari arah Jakarta menuju Surabaya, meluncur cepat KA Argo Bromo Anggrek. Selisih waktu hanya sekitar 5 menit. Kali ini Yogi cepat-cepat melompat. Dia terjun dari truk ke kubangan di dekat rel. Pemuda 29 tahun itu berguling-guling.

Dia lolos. Tapi, truknya tersambar hingga tergencet di bawah KA Sembrani. Bodi truk tidak berbentuk lagi. Roda lokomotif KA keluar dari rel. ”Suara benturan kedua lebih keras,” ujar seorang ibu di lokasi.

Setelah benturan, KA Anggrek terus meluncur ke arah Stasiun Pasar Turi Sura- baya. Yogi shock, pingsan. Dia dibawa ke Pusat Kesehatan Desa Tumapel. Kapolsek Duduksampe­yan AKP Darsuki mengatakan, tidak korban jiwa dalam kecelakaan antara truk dan kereta api itu.

Buntut kecelakaan tersebut, tujuh kereta api jurusan Surabaya–Jakarta terlambat berangkat maupun datang. Sebab, proses evakuasi bodi truk membutuhka­n waktu lebih dari enam jam. Gerbong KA Sembrani dievakuasi dengan ditarik lokomotif lain menuju Stasiun Duduksampe­yan. Jaraknya sekitar 3 kilometer.

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi VIII Surabaya Gatut Sutiyatmok­o mengatakan, pihaknya tidak mau disalahkan. Sebab, kewenangan lintasan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah maupun provinsi.

PT KAI hanya mengatur mekanisme kereta. ”Apalagi dalam kejadian tersebut, PT KAI juga dirugikan,” kata Gatut di lokasi kejadian. Sejumlah gerbong rusak. (yad/c6/roz)

 ?? CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS ?? EVAKUASI: Petugas PT KAI, polisi, dan warga berupaya menarik lokomotif yang keluar dari rel. Inset, Yogi Susilo di Puskesdes Tumapel.
CHUSNUL CAHYADI/JAWA POS EVAKUASI: Petugas PT KAI, polisi, dan warga berupaya menarik lokomotif yang keluar dari rel. Inset, Yogi Susilo di Puskesdes Tumapel.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia