Meninggal saat Ikuti Lomba Lari
Diduga Alami Sesak Napas
LUMAJANG – Andi Nursaiful, 48, peserta lomba trail bertajuk Bromo Tengger Semeru (BTS) Ultra 100 meninggal di Ranupani, Kecamatan Senduro, Lumajang, kemarin. Korban ditemukan rekannya sendiri sekitar pukul 05.00 dalam keadaan tidak sadarkan diri di kilometer 18 dari titik start Ranupani. Informasi yang diperoleh menyebutkan, panitia telah memberikan pertolonpertolongan pertama pada Andi saat ituit juga. Yakni, dengan mengimengirimkanr dokter dan petugastu medis serta ambbulansu yang bersiaga ssekitar 3 kilometer dari ttempat kejadian. ”Panitia bertangggung jawab penuh atas kekejadian itu. Dan, pani nitiati tetap melanjutkan perperlombaanlo dengan suasanasana ppenuh empati dan berduka,” kata Race Director BTS Ultra 100 Rudi Rochmansyah dalam keterangan tertulisnya.
Sementara itu, Kapolsek Senduro AKP Jaman saat dihubungi membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, peristiwa tersebut terjadi saat pagi. Korban dikabarkan seorang jurnalis di salah satu media.
Hanya, Jaman belum bisa memastikan dari media mana. ”Memang dari pers. Waduh, kalau dari media mana, saya kurang paham,” tuturnya. Dia belum bisa memastikan detail alamat korban dan kronologi kejadian. Yang jelas, saat ini korban dibawa ke RS Saiful Anwar Malang.
Perlombaan tersebut, kata Jaman, bukan merupakan izin dari Pemkab Lumajang dan Probolinggo, melainkan dari pemerintah pusat.
Rute yang dilalui juga jauh dari perkampungan. Karena itu, pihaknya cukup sulit memantau kegiatan tersebut. ” Jadi dari Bromo, mereka naik ke Cemoro Lawang, lalu naik ke Bantengan, terus masuk hutan mengarah ke Kalimati,” terangnya.
Pemantauan terhadap peserta dirasa sulit. Apalagi, acara tersebut di- handle langsung oleh pusat. Petugas di daerah juga kurang memantau aktivitas tersebut.
Namun, kata Jaman, karena kejadian itu berada di wilayah hukum Lumajang, pihaknya tengah mengirimkan petugas untuk menggali informasi. ”Kami sudah mengirimkan petugas ke Malang untuk melakukan pemantauan terhadap korban di sana,” tuturnya.
Hingga petang kemarin, pihaknya belum mendapatkan informasi resmi terkait kejadian tersebut. Jaman baru mendengar kabar itu sekitar pukul 11.00. ”Saya juga ketinggalan ini karena memang jenazah langsung dibawa ke Malang,” ucapnya.
Sampai berita ini ditulis, pihak TNBTS belum bisa dikonfirmasi. Namun, menurut surat edaran resmi panitia, semua masih menunggu otopsi pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab kematian salah satu peserta BTS Ultra 100.
Sumber lain menyebutkan, lomba itu, rencananya, berlangsung selama tiga hari dan berakhir hari ini (5/11). (mar/c1/hdi/c21/diq)