Jawa Pos

Catat Hasil Bersepeda di Kertas sejak 1991

-

BAGI Harm de Vries, bersepeda sudah menjadi bagian dari hidupnya. Dia tak banyak mengikuti event bersepeda. Namun, De Vries lebih sering mencari rute sendiri bersama sang istri dan komunitasn­ya di Belanda serta dua klub dari Malang (ICC dan RCC).

Uniknya, dalam setiap latihan maupun mengikuti acara cycling, De Vries memiliki catatan sendiri yang ditulis pada sebuah kertas HVS dengan perincian seperti yang ada pada alat pengukur kecepatan dan GPS. Dia memulai aktivitas tulis tangan itu pada 1991.

”Saya juga memiliki Garmin, tapi lebih pas kalau saya tulis juga di HVS. Ini sudah menjadi kebiasaan. Saya langsung bisa membanding­kan perolehan waktu saya setiap hari, setiap bulan, bahkan setiap tahun,” ungkap pria yang tinggal di Indonesia sejak 2003 tersebut.

Dalam kertas tulis tangan itu, ada juga beberapa poin yang dia tulis. Antara lain tanggal, jarak, jam, kecepatan rata- rata, kecepatan maksimal, putaran rata-rata, rute, kilokalori, detak jantung rata-rata, detak jantung maksimal, tanjakan, dan putaran maksimal.

De Vries menyatakan selama tujuh tahun tidak pernah absen pada ajang Fred Rompelberg di Mallorca. Hanya pada 2014 dia terpaksa tidak ikut lantaran selesai menjalani operasi. Tahun ini De Vries ikut bersepeda di Mallorca. Lalu Velo Ventoux di Mont Ventoux, Prancis, 2017. Selain itu, pada 2017 De Vries mengikuti ajang yang diadakan Kodam V/Brawijaya bersepeda ke Trowulan sejauh 72 km dan Gran Fondo Jawa Pos Suramadu.

” Best time saya justru saya peroleh bukan dari ajang cycling. Tetapi saat latihan bersama teman-teman saya di Provinsi Zeeland, Belanda, awal tahun ini, sekitar Mei. Jarak 180 kilometer saya tempuh selama tujuh jam,” ungkapnya sambil menunjukka­n kumpulan kertas kebanggaan­nya. (nic/c9/nur)

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia