Jawa Pos

Mutawakkil: NU Netral, Saya Ikut Mayoritas Kiai

-

BANYUWANGI – Ke mana suara NU pada pemilihan gubernur Jawa Timur 2018? Ketua PW NU Jatim KH Mutawakkil Alallah menegaskan bahwa secara organisasi, NU harus netral. Tidak boleh ada organisasi di bawah NU yang bisa digunakan untuk mendukung pasangan tertentu.

Hanya, secara pribadi, Mutawakkil menyatakan mendukung pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas. ”Saya mengikuti aspirasi mayoritas para kiai. Saya lho ya. Bukan PW NU,” kata Mutawakkil saat memberikan sambutan pada pembukaan Konferensi Wilayah IV Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim di pendapa Banyuwangi kemarin.

Dalam kesempatan itu, Mutawakkil juga merestui Azwar Anas untuk kembali menjadi ketua PW ISNU Jatim periode 2017– 2022. Menurut dia, Azwar Anas telah berhasil menunjukka­n kepada publik bahwa orang pesantren bisa menjadi pemimpin yang berhasil. ISNU Jatim juga telah menunjukka­n peran yang besar dalam berbagai hal di Jawa Timur. ” Tidak usah berlama-lama konferwiln­ya,” canda Mutawakkil.

Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa meminta warga NU tidak terpecah belah dalam menghadapi Pilgub Jatim 2018. Menurut dia, ada kepentinga­n yang lebih besar yang harus dipikirkan NU daripada urusan pilkada. ”ISNU tidak akan terjebak urusan praktis,” katanya.

Ketua ISNU Jatim Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas dukungan KH Mutawakkil kepada dirinya untuk kembali memimpin ISNU Jatim. Dia memilih menyerahka­n sepenuhnya kepada peserta konferwil. ”Saya nurut saja kepada peserta,” katanya.

Mengenai dukungan Mutawakkil pada pilgub, Anas tidak banyak berkomenta­r. Menurut Anas, salah satu yang mendorongn­ya maju adalah dukungan para kiai. ”Kalau Kiai Mutawakkil berbicara seperti itu, saya berterima kasih. Ini amanah,” katanya.

Kepada para peserta konferwil, Anas banyak berce rita tentang kemajuan Banyu wangi di bawah kepemimpin­annya. Menurut dia, semua hasil itu dicapai de ngan kerja keras dan strategi yang tepat. Pendekatan kepada masya rakat tidak bisa frontal.

”Saya tidak pernah memberlaku­kan perda antimaksia­t. Sebab, perda itu akan menimbulka­n resistansi yang besar. Contoh kecil, saya melarang hotel melati. Di Banyuwangi minimal hotel bintang tiga. Atau kalau yang murah homestay,” katanya. (tom/ c10/nw)

 ?? TOMY C. GUTOMO/JAWA POS ?? GAYENG: Dari kiri, Ketua PC NU Banyuwangi Maskur Ali, Abdullah Azwar Anas, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, dan KH Mutawakkil Alallah, dan anggota Dewan Pakar ISNU Jatim Prof Sonhaji Soleh.
TOMY C. GUTOMO/JAWA POS GAYENG: Dari kiri, Ketua PC NU Banyuwangi Maskur Ali, Abdullah Azwar Anas, Ketua Umum ISNU Ali Masykur Musa, dan KH Mutawakkil Alallah, dan anggota Dewan Pakar ISNU Jatim Prof Sonhaji Soleh.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia