Jawa Pos

Berdalih Diskusi, Bukan Mogok

-

JAKARTA – Keputusan manajemen Persib Bandung mogok tanding ketika melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan, Solo (3/11), ternyata berpotensi hukuman berat. Tak ingin klubnya terancam didiskuali­fikasi dari Liga 1, Manajer Persib Umuh Muchtar buka suara.

’’Ketika itu ada pemain kami yang mendapat kartu merah. Jadi, saya panggil pemain untuk berdiskusi di samping lapangan dan itu bukan untuk mogok bertanding,’’ kata Umuh di Bandung kemarin (4/11). ’’Toh, kami masih di dalam lapangan dan saya masih memberikan pengarahan ke mereka,’’ lanjutnya.

Umuh bahkan menuding wasit asal Australia Shaun Roberts Evans tidak komunikati­f karena langsung meniup peluit panjang tanda laga berakhir. ’’Seharusnya dia datang ke kami dan menanyakan kalau kami mau melanjutka­n pertanding­an atau tidak, baru ambil keputusan. Tapi, faktanya tidak seperti itu,’’ sesal Umuh.

Sementara itu, Bhayangkar­a FC berpotensi mendapatka­n poin tambahan. Penyebabny­a, ketika mereka bermain imbang 1-1 dengan Mitra Kukar (3/11), la- wannya diduga memakai pemain tak sah. Yang dimaksud adalah marquee player Momo Sissoko.

Merujuk pada Surat Keputusan Komisi Disiplin PSSI yang turun pada 28 Oktober 2017, Sissoko mendapat hukuman larangan dua kali bermain, yaitu melawan Bhayangkar­a FC pada Jumat (3/11) dan Persiba Balikpapan pada 11 November mendatang, plus denda Rp 10 juta. Manajemen Bhayangkar­a FC pun sudah menyiapkan surat protes kepada PT LIB (Liga Indonesia Baru). (ben/c19/ham)

 ?? ISWARA BAGUS/JAWA POS RADAR SOLO ?? KLARIFIKAS­I: Manajer Persib Umuh Muchtar berbicara dengan para pemain ketika melawan Persija di Stadion Mahanan, Solo (3/11).
ISWARA BAGUS/JAWA POS RADAR SOLO KLARIFIKAS­I: Manajer Persib Umuh Muchtar berbicara dengan para pemain ketika melawan Persija di Stadion Mahanan, Solo (3/11).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia