Pantang Lewati Tenggat
Dari venue-venue yang sudah mendapat sentuhan renovasi secara masif di kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), masih ada yang tengah berproses. Itu merupakan tantangan besar buat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) sebag
HAMPIR tidak ada venue yang luput mendapat sentuhan renovasi di kompleks SUGBK. Selain beberapa yang tinggal menyelesaikan sentuhan akhir, ada yang masih jauh dari sempurna. Beberapa di antaranya bahkan diperkirakan baru selesai ketika tahun berganti. Setidaknya ada beberapa
venue, antara lain lapangan sofbol dan bisbol, hall basket, training facility (eks GOR Asia-Afrika), serta stadion madya atletik. Selain itu, masih ada velodrom Rawamangun di luar kompleks SUGBK. ’’Semua sudah on progress. Saat ini tinggal kebut finishing sampai akhir Desember,’’ kata Kiagoos Egie Ismail, pejabat pembuat komitmen (PPK) venue sofbol dan bisbol. Menurut dia, dua venue tersebut memang sempat mengalami masalah terkait dengan mekanisme hukum. Tetapi, pada akhirnya, renovasi tetap berjalan meski agak telat.
Sementara itu, stadion atletik madya memang direnovasi sebagai bagian dari persiapan menuju Asian Games. Meskipun tidak menjadi venue pertandingan atletik, stadion madya akan menjadi tempat pemanasan sebelum para atlet menjalani perlombaan di SUGBK. Sebab, pada AG 2018, atletik diharuskan tetap berlangsung di SUGBK.
Selain itu, stadion madya diharapkan menjalankan fungsi sebagai homebase pelatnas atletik Indonesia. Sebab, sudah sekian lama venue atletik tidak mendapat sentuhan renovasi. Untuk digunakan kejurnas sekalipun harus mengungsi di venue atletik yang lain.
Warisan berupa stadion dan arena yang representatif tersebut diharapkan memberikan manfaat yang hebat untuk perkembangan atletik Indonesia. Sekjen PB PASI Tigor Tanjung berharap keberadaan stadion madya bisa digunakan kembali untuk sentra pelatnas atletik. ’’Biar kami bisa lebih fokus memantau pelatnas,’’ sebutnya. Sejauh ini, pelatnas atletik terbagi di empat lokasi, yaitu Pangalengan ( Jawa Barat), Rawamangun (Jakarta), Cibinong (Jawa Barat), dan Bali.
Satu infrastruktur non- venue lainnya yang juga akan berfungsi sebagai training facility adalah bekas lahan GOR AsiaAfrika. Bangunan di Jalan AsiaAfrika atau berseberangan dengan kompleks SUGBK itu juga terlihat masih masuk tahap penyelesaian. Alat berat masih terlihat di area tersebut untuk membantu merampungkan renovasi. Kusworo Darpito, PPK training facility, mengungkapkan, lokasi tersebut akan difungsikan untuk dua hal, yakni latihan dan perkantoran.
’’Untuk latihan cabor permainan dan martial art bisa memanfaatkan gedung itu. Di lantai bawah juga ada fitness center,’’ ujarnya. Sedangkan kebijakan penggunaan perkantoran akan diserahkan kepada PPK GBK. Sebab, sejauh ini, tugas Kemen PUPR hanya menyelesaikan bangunan. (nap/c19/ady)