Andalkan Gaun Mewah Daur Ulang
Road Show SGC di Surabaya Utara
SURABAYA – Road show Surabaya Green and Clean (SGC) 2017 kembali berlanjut. Kemarin (4/11) giliran wilayah Surabaya Utara yang merasakan kehebohan acara tersebut. Enam kecamatan beradu aksi untuk meraih juara dalam event yang digelar Jawa Pos bersama pemkot serta didukung Emco dan MPM Distributor (Honda) itu.
Road show diadakan di Jalan Kelasi, Kelurahan Krembangan Utara. Deretan produk UKM jadi suguhan di sepanjang jalan menuju lokasi acara. Berbagai jajanan ikut dipamerkan. Semua merupakan produk warga Kelurahan Krembangan Utara.
Ada dua lomba yang dihelat. Yakni, lomba yel-yel dan orasi lingkungan oleh karang taruna peduli lingkungan (KTPL). Hadiah khusus disiapkan untuk penampil terbaik.
Paduan khas sampah plastik dari berbagai macam produk tetap jadi kostum utama. Tapi, ada yang berbeda. Bak parade festival budaya, para delegasi dari tiap-tiap kecamatan menonjolkan warna cerah dengan kreasi mewah. Barang-barang bekas itu dikemas jadi gaun indah. Tidak kalah dengan karya para desainer ternama. Botol plastik dan kresek dipadukan membentuk mahkota indah. Dari jauh tidak tampak bahwa bahan dasar mahkota itu adalah barang bekas.
Tepat pukul 15.00, setiap tim dari enam kecamatan mulai bersiap. Yel-yel unggulan mereka tunjukkan di hadapan warga dan juri. Tim dari Kecamatan Krembangan tampil pertama. Rok kresek dengan bungabunga kecil dari plastik sachet minuman jadi hiasan utama. Dengan iringan musik, mereka bergoyang sambil menyanyikan lirik lagu bertema lingkungan.
Empat dari enam kelompok yang menampilkan yel-yel membawakan lagu yang sama. Judulnya Jaran Goyang. Lagu yang lagi hit dan irama yang energik ternyata jadi alasan banyak tim menggunakan lagu itu.
Road show tersebut memang bertujuan untuk menyemangati tim yang akan masuk penjurian tahap kedua. Dari road show itu, bisa terlihat kesiapan tiap-tiap wilayah. ’’ Yel-yel dan kostumnya bagus-bagus. Artinya, mereka siap untuk menghadapi penjurian,’’ ujar Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Aditya Wasita. Penjurian kedua akan berlangsung mulai 13 November. Tiap-tiap kampung sudah mendapatkan insentif sebesar Rp 1,5 juta, dipotong pajak.
Adi Candra, motivator lingkungan DKRTH, mengungkapkan bahwa banyak kabupaten dan kota lain yang ingin mengadopsi SGC. ’’Terakhir minggu lalu dari Kabupaten Asahan dan Magelang yang tertarik dengan SGC,’’ katanya.
Menurut dia, SGC adalah program yang berjalan berkelanjutan, 13 tahun tanpa berhenti sekali pun. Karena itu, dampak yang dirasakan bisa berbeda dengan event lain di Surabaya. (gal/c17/oni)