Harga Bawang Merah Mulai Melonjak
SURABAYA – Harga bawang merah kembali meroket. Bahkan, di beberapa pasar tradisional di Surabaya, kenaikannya berada di atas 50 persen. Misalnya, Pasar Mangga Dua. Harga bawang merah sepekan lalu masih mencapai Rp 13 ribu–Rp 15 ribu per kilogram. Kini harganya melonjak menjadi Rp 20 ribu. Menurut Ria, penjual bawang merah di Mangga Dua, kenaikan harga bervariasi, bahkan bisa naik Rp 2.500 setiap hari.
Kenaikan harga tersebut berimbas pada jumlah pembeli. Sebelum harga naik, dia bisa menjual 6 kuintal bawang merah dalam sehari. Kini hanya laku 5 kuintal per hari. Hal yang sama terjadi di Pasar Wonokromo. Se belumnya, harganya berkisar Rp 16 ribu. Namun, kini harga bawang merah menjadi Rp 26 ribu untuk jenis paling baik asal Probolinggo.
Meski demikian, tidak semua pedagang merugi dengan kenaikan tersebut. Nasipah, misalnya. Sebelum terjadi kenaikan, dagangannya sering laku 50 kilogram sehari. Setelah harga naik, dagangannya malah laku hingga 1 kuintal. ”Kalau harga naik, banyak orang yang beli langsung ke sini. Tapi, kalau pas masih murah, mereka beli di pedagang eceran yang keliling kampung,” terangnya ( selengkapnya lihat grafis).
Menurut beberapa pedagang, kenaikan harga tersebut dipicu gagal panen yang terjadi di Probolinggo. Selama ini, stok bawang memang disuplai dari Probolinggo.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemprov Jatim Ardhy Prasetyawan menyampaikan bahwa para petani bawang merah memang gagal panen pada Juli dan Agustus lalu. Namun, gagal panen itu ditutup suplai dari Brebes, Malang, dan daerah sekitar. ”Karena itu, tidak ada masalah dengan stok,” katanya melalui pesan WhatsApp.
Dia menganggap harga bawang merah masih stabil. Sebab, kenaikan harga masih di bawah 10 persen. Yakni, dari Rp 16.500 menjadi Rp 18 ribu. Ardhy menambahkan, untuk menghindari kekhawatiran masyarakat, Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) melakukan operasi pasar (OP). ”OP itu dalam konteks menjaga stabilitas harga, sedangkan stok cukup,” tambahnya. (roh/c16/oni)