Golkar Redam Gejolak Penolakan Ridwan Kamil
Solid Usung Duet RK-Daniel Muttaqien
BANDUNG – Penolakan sejumlah kader Golkar Jawa Barat ( Jabar) atas pencalonan Ridwan Kamil (RK) sebagai calon gubernur tak bertahan lama. Kemarin (8/11) DPD Partai Golkar Jabar meluruskan bahwa mereka tunduk pada keputusan DPP. Yakni menduetkan Ridwan Kamil dengan Daniel Muttaqien.
Pasangan Ridwan Kamil dalam pilkada Jabar tahun depan memang belum pasti. Golkar baru sebatas mengusulkan nama Daniel yang kini menjabat anggota DPR. Keputusan akhir pasangan Ridwan Kamil akan ditentukan bersama partai pengusung lainnya. Kondisi itu sempat membuat sejumlah kader kecewa. Mereka menginginkan Golkar mengusung calon gubernur dari kader internal, yakni Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi.
Kemarin Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar M.Q. Iswara memastikan bahwa pihaknya tetap tunduk pada keputusan DPP. Kini tu gas mereka ialah mendorong Ridwan Kamil mau berduet dengan Daniel Muttaqien. Sosok Daniel diyakini memiliki kekuatan suara di daerah pantura. Modal itu bisa menutupi kelemahan dukungan terhadap RK.
Iswara juga mengingatkan bahwa Golkar Jabar merupakan pemenang kedua dalam Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 dengan 15,7 persen suara. ”Ini setidaknya menjadi modal. Apalagi melihat tren Partai Golkar di Jabar sedang mengalami kenaikan elektabilitas dalam berbagai survei,” tuturnya.
Sejak mendapatkan rekomendasi dari DPP, ungkap Iswara, RK memang belum melakukan komunikasi dengan DPD Golkar Jabar. Pertemuan akan dilakukan di DPP untuk menyerahkan SK calon gubernur dan wakilnya pada 9 November 2017 kepada DPD yang selanjutnya diserahkan kepada RK dan Daniel.
Rencananya, Dedi Mulyadi juga mengundang RK untuk bertatap muka dengan pengurus DPD Jabar dan DPD kabupaten/kota. ”Itu bagian dari upaya agar bisa solid, utuh, dan bekerja maksimal saat pemilihan gubernur nanti,” kata dia.
Iswara tidak menampik adanya sikap sebagian kader yang mengaku tidak puas dengan keputusan DPP. Menurutnya, sikap itu adalah spontanitas di tingkat akar rumput yang ingin memperjuangkan Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. Hal itu wajar, mengingat Dedi sudah menyosialisasikan pencalonannya ke masyarakat selama lebih dari dua tahun.
”Untuk itu, bila nanti Ridwan Kamil hadir bersama kita, tentu bisa mencairkan suasana,” pungkas Iswara.