Beringin Timpa 7 Orang
Satu Akhirnya Tewas, Lainnya Luka Parah
BANJARNEGARA – Satu orang meninggal dan enam lainnya menderita luka-luka karena tertimpa pohon beringin Alun-Alun Banjarnegara yang tumbang pukul 12.42 WIB kemarin (8/11). Banyaknya orang yang menjadi korban disebabkan pada saat itu berlangsung pertandingan bola voli.
Namun, karena tiba-tiba hujan, banyak orang yang berteduh. Pohon beringin yang diperkirakan berusia ratusan tahun tersebut tumbang lantaran tak kuat menahan terjangan angin kencang saat hujan deras.
Meski terjadi hanya dalam hitungan beberapa detik, hujan disertai angin kencang mampu menumbangkan pohon beringin yang berdiameter lebih dari lima meter itu. ”Pohon beringin di tengah alun-alun roboh dan menimpa orang-orang yang sedang berteduh,” kata Kepala Tim Reaksi Cepat BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo.
Dalam peristiwa tersebut, ada tujuh orang yang menjadi korban. Tiga orang terjebak dan tertimbun di antara dahan yang rimbun. Sementara itu, empat korban lainnya tidak sampai terjebak.
Proses evakuasi korban berlangsung dramatis. Sebab, sesaat setelah pohon tumbang, terdengar teriakan korban yang kesakitan minta pertolongan. Dengan begitu, proses evakuasi dilakukan sangat berhati-hati.
Salah perhitungan dalam memotong, korban yang masih hidup bisa tertimpa dahan dan menimbulkan korban jiwa. Untung, petugas BPBD Banjarnegara yang dibantu TNI/Polri dan relawan sudah berpengalaman serta cekatan. Sekitar setengah jam setelah kejadian, korban yang terjebak berhasil dievakuasi.
Satu di antara tiga korban yang terjebak akhirnya meninggal dunia, yaitu Riska Wardana, 16. Siswa SMA Negeri 1 Bawang itu mengalami luka serius pada bagian kepala.
Enam korban lainnya dirawat di rumah sakit. Mereka adalah Badari, 80, pedagang pempek asal Desa Gemuruh Kecamatan Bawang; Eko Setyo, 30, asal Desa Kecepit, Kecamatan Punggelan. Korban lainnya berasal dari Desa Tribuana Kecamatan Punggelan, yaitu Andri Prasongko, 20; Edi Tri Tulisno, 25; Tomi, 16; dan Eka, 28.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara Ahmad Setiawan mengatakan, korban kebanyakan mengalami luka patah tulang. Sementara itu, dua korban yang mengalami luka parah sudah dirujuk ke RS Siaga Medika Banyumas. Kedua korban yang dirujuk ke rumah sakit di kabupaten tetangga tersebut adalah Badari dan Eko Setyo.
Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono berbela sungkawa atas meninggalnya Riska Wardhana yang merupakan atlet bola voli yang berprestasi. Dia menyatakan, pemerintah daerah akan menanggung biaya pengobatan para korban. ”Biaya pengobatan korban akan ditanggung pemerintah daerah,” terangnya.
Budhi menambahkan, proses evakuasi berlangsung cepat karena dilakukan dengan menggunakan tiga alat berat. ”Satu loader milik DPU, sedangkan dua ekskavator bantuan Bapak Budhi Gunawan.’’